Agam  

Harga Jagung Mulai Naik Kembali, Petani Gembira.

LUBUK BASUNG.

Musim hujan diakhir tahun 2022 lalu di Agam khususnya dan Sumbar pada umumnya, mengakibatkan terganggunya kualitas jagung bahan makanan ayam sehingga harganya anjlok drastis. Biasanya harga normal berkisar antara Rp.4000 sampai Rp 5000 perkilogram sempat jatuh sampai Rp. 3000.

Tapi awal tahun 2023, khususnya memasuki bulan Februari ini, cuaca yang mulai baik, matahari mulai bersinar karena udara cerah, maka pengelolaan jagung mulai membaik, harga jual juga merangkak naik.
“Penjualan kami sekarang sudah mencapai Rp. 4.200 perkilogram, Alhamdulillah meningkat mudah mudahan naik terus ” kata Dahweti Dahlan seorang pengelola perladangan jagung di Lubuk Basung.

Berbeda dengan musim hujan lalu, jagung sekarang bisa dijemur dengan baik. ” Kalau jagung sudah panen harus segera dikeringkan, makin kering atau makin sedikit kandungan air makin baik kualitas jagung” kata Dahweti.

Jika musim hujan terus menerus seperti akhir tahun 2022 lalu, banyak sekali jagung petani yang basah, kemudian berjemur dan membusuk. ” Banyak petani dan pengusaha tanaman jagung mengalami kerugian, sekarang saatnya untuk bangkit” kata Dahweti.

Meningkatnya harga jagung akhir akhir ini juga menghadirkan optimisme petani jagung. Rini yang suaminya Wasrizal Uncu, mengaku gembira dengan kenaikan harga jual jagung. ” Sekarang harga jagung Alhamdulillah sudah lebih Rp.4000 kembali, mudah mudahan kami segera panen ” kata Rini.

Disisi lain, akibat musim.hujan dan jatuhnya harga jagung, lahan jagung persawahan kini kembali ditanami padi. “Baik juga kalau sawah sawah yang tadinya ditanami jagung sekarang ditanami padi dulu, setelah panen padi ditanam jagung lagi ” kata Rini.(MK)