Hadapi Globalisasi, Generasi Muda Harus Dibentengi Ilmu Agama

PADANG – Calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018, Desri Ayunda membeberkan program yang diusung dan ditawarkan kepada masyarakat masyarakat di Lubuk Kilangan, Senin, 30 April 2018.

“Era globalisasi adalah suatu proses menjadikan perilaku generasi muda mengenali dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah,” ujarnya memulai pemaparan.

Menurutnya, dengan adanya globalisasi, kehidupan manusia menjadi lebih mudah, efektif, dan hemat. Arus modernisasi dan globalisasi itu mempunyai banyak nilai positif dan negatifnya,” ujarnya memulai pemaparan.

Segi positifnya, kata Desri, informasi yang didapat menjadi lebih cepat dan akurat daripada masa-masa sebelumnya yang kebanyakan masih menggunakan cara-cara manual.

Selain itu, jelasnya, semua orang juga merasa senang apabila ikut serta dalam mengikuti perkembangan zaman. Mereka tidak mau dikatakan ketinggalan zaman. Malah orang yang tidak mengikuti era globalisasi dikatakan ketinggalan zaman

“Di era modernisasi ini kita sibuk dengan telepon genggam atau sejenisnya. Kita masing-masing tidak lagi bertegur sapa. Bahkan dalam keluarga pun juga demikian,” urainya.

Ia mengatakan, dalam menghadapi era globalisasi ini, maka generasi muda harus dibentengi dengan iman dan takwa yang berlandasan “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.

“Jika tidak, kita yakin generasi berikutnya akan kehilangan jati dirinya sebagai orang Minangkabau yang kuat keimanannya. Untuk itu, kami pasangan Emzalmi dan Desri Ayunda memiliki visi meningkatkan kualitas kehidupan beragama, sosial dan budaya berlandasan pengamalan ABS-SBK,” ungkapnya.

Dikatakan mantan Dirut PT Igasar ini, pembinaan iman dan takwa generasi muda berbasis masjid dan surau perlu diprioritaskan. Ini akan terlaksana dengan memperhatikan semua aspek, seperti peningkatan kesejahteraan imam, dan garin masjid, sehingga kampung al Quran yang sudah lama di canangkan berjalan dengan efektif.

Untuk meningkatkan pemahaman dan pengalaman al Quran, katanya, guru-guru TPA/TPQ perlu dievaluasi dan diberi sertifikasi berdasarkan kompetisi yang terukur dan profesional, terlepas dari kepentingan apapun, selain kepentingan kebaikan bagi warga kota.

Di segi infrastruktur perkotaan, ujarnya lagi, perlu peningkatan kualitas lingkungan melalui pengembangan infrastruktur saran parasarana perkotaan berbasis mitigasi bencana, mengingat Kota Padang rawan bencana.

“Sedangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kita mendorong terciptanya industri kreatif. Ini salah satu yang kita prioritaskan, sebab tingakat kemiskinan di Kota Padang sudah mencapai 26 persen,” ujarnya.