Padang  

Gubernur: Pelabuhan Teluk Tapang Berdampak pada Perekonomian Sumbar dan Sumut

Warga asli Air Bangis bertemu gubernur. (ist)

PADANG – Gubernur Mahyeldi Ansarullah memaparkan, pihaknya mengalokasikan waktu untuk berdialog dengan dua kubu yang berorasi. Tetapi hanya satu pihak yang mau berdialog.

“Saya heran kenapa saya di demo. Saat ke Air Bangih untuk mendistribusikan alat tangkap nelayan, di sana malah saya di tanya kapan proyek akan di mulai,” tanyanya, Rabu (2/8) ketik menerima kelompok massa mendukung proyek strategis nasional. (PSN).

Lebih lanjut, Mahyeldi menambahkan, PSN adalah kepentingan negara, dan akan menyelamatkan negara. Gubernur menegaskan, PSN menjawab kebutuhan negara, bukan kebutuhan daerah.

“PSN ini telah dicanangkan sejak saya menjadi Walikota Padang. Saat menjadi Walikota Padang saya menawarkan Bungus, untuk dijadikan proyek PSN, tetapi tidak berjalan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mahyeldi Ansarullah memaparkan, Pelabuhan Teluk Tapang akan berdampak pada perekonomian Sumbar dan Sumut.

“Proyek ini telah dicoba di provinsi lain, tetapi tidak memenuhi syarat. Kawasan yang akan di bangun untuk PSN akan memakan area seluas 30 ribu Ha. Ini adalah potensi. Maka, untuk mendukung semua itu, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia telah membangun akses jalan Ke Teluk Tapang sebesar Rp800 miliar,” tutupnya.

Batal
Batalnya pertemuan Mahyeldi dengan massa penolak membuat massa tetap bertahan di Kota Padang. Mereka kembali menuju Masjid Raya Sumatera Barat untuk beristirahat.

“Kita kembali lagi,”sebutnya melalui pengeras suara.

Massa penolak PSN bergerak meninggalkan Jalan Sudirman sekitar pukul 17.00 WIB. Sejalan dengan habisnya waktu izin aksi demo. (yos)