Festival Pesona Minangkabau di Istano Basa Pagarayung Meriah dan Semarak

Bupati dan rombongan menuju Istano Basa

 

BATUSANGKAR – Meski sempat diwarnai hujan cukup lebat, namun tidak menyurutkan semangat undangan ataupun masyarakat untuk terus hadir dan menyemarakkan pembukaan Festival Pesona Minangkabau (FPM), Kamis (17/11) di Istano Basa Pagarayung.

Penampilan tradisi budaya menyambut tamu.

Festival yang dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diwakili Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf Josua Puji Mulia Simanjuntak turut dihadiri Wagub Sumbar Audy Joenaldi, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, anggota DPRD Sumbar, Dinas terkait Pemprov Sumbar, Wabup Richi Aprian, pimpinam dan anggota DPRD Tanah Datar, Forkopimda, Ketua TP PKK dan Ketua GOW serta undangan lainnya.

FPM, kata Bupati Eka Putra, merupakan event wisata budaya Minangkabau terbesar di Sumatra Barat yang diharapkan menjadi pemersatu dan pengikat semua masyarakat Minangkabau.

“FPM sudah ditetapkan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sebagai Wonder Kharisma Event Nusantara di Indonesia sejak tahun 2017 dan menjadi kebanggaan masyarakat Tanah Datar,” tandasnya.

Menjujuang talam.

Diungkapkan Bupati, kegiatan tahun 2022 ini dirancang dengan sangat serius agar nilai-nilai tradisi Minangkabau bisa ditampilkan dan disaksikan oleh generasi muda saat ini dan juga memberikan multiplier effect kepada masyarakat Tanah Datar.

“FPM merupakan puncak dari Program Unggulan Tanah Datar dibidang pariwisata Satu Nagari Satu Event yang telah dilaksanakan di 14 nagari di 14 kecamatan selama tahun 2022 ini. Dimana di acara ini bakal menampilkan seni budaya pertujukan, silek galombang, gandang tambua, saluang dendang, pawai budaya, tarian, fashion show, pameran kuliner dan UMKM serta lainnya, dan bakal diisi dengan penampilan artis Minang Kintani pada sabtu malam esok,” terang Eka.

Ia menyampaikan apresiasi dan terimakasih karena berkat kerjasama, kerja keras dan dukungan semua pihak, Progul Satu Nagari Satu Event berjalan baik dan menciptakan terjadinya multiplier effect, seperti memacu aktifnya sanggar-sanggar seni, UMKM yang semakin berkembang, bahkan juga membangkitkan kembali seni, budaya serta kuliner yang telah lama hilang di Nagari.

Mangguguah tontong tuo dari nagari Cubadak.

“Terima kasih pada wali nagari, camat serta masyarakat atas dukungannya sehingga Progul Satu Nagari Satu Event berjalan lancar dan sukses. Insya Allah tahun depan Progul ini dilaksanakan kembali dengan lebih banyak nagari dan lebih banyak keunikannya lagi,” ujar Bupati.