Festival Pesona Bukak Kapalo Banda Digelar di Guguak Malalo

- Festival Pesona Bukak Kapalo Banda digelar di Nagari Guguak Malalo Kecamatan Batipuh Selatan.

Batusangkar – Festival Pesona Bukak Kapalo Banda digelar di Nagari Guguak Malalo Kecamatan Batipuh Selatan.

Tradisi bukak kapalo banda di Nagari Guguak Malalo dilakukan pada 11 suku dan 3 koto, yakni Koto Dimudiak, Koto Ditangah dan Koto Dihilia.

“Pada saat bukak kapalo banda ini semua suku akan berkumpul dan bersilaturrahmi,” kata pemuka masyarakat Nofrizalcan Amalo saat seremoni kemarin.

Katanya, semenjak sawah bapamatang, ladang bamintalak, rimbo bakiluang, urang tuo-tuo dulu menyepakati bukak kapalo banda atau membukakkan pintu air untuk mengaliri lahan pertanian da sawah. Inilah maksud bukak kapalo banda.

Sebelum pembukaan iven bukak kapalo banda ini ditandai dengan pukul bedug, yang sudah berusia ratusan tahun itu serta peresmian pemakaian tangga masjid oleh Bupati Eka Putra, juga ada tradisi mambantai kabau.

Saat itu, Bupati kuga mendatangkan secara khusus General Manager (GM) PT. Garuda Indonesia Raditya beserta rombongan untuk melihat langsung pesta rakyat yang mengangkat tradisi, seperti adat istiadat, budaya, sejarah, pesona alam dan kuliner spesifik.

“Kali ini Sya undang khusus Bapak Raditya, GM PT. Garuda Indonesia kesini dan tadi juga telah menikmati makan bersama, yaitu nasi baka, dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Tanah Datar khususnya ke Malalo Tigo Jurai,” ucapnya.

Atas nama Pemerintah Daerah, Bupati Eka Putra juga berikan apresiasi yang pada masyarakat, perantau dan panitia pelaksana yang telah mengangkat tradisi, yang sudah turun temurun ini ke dalam sebuah ivent bertajuk Festival Pesona Bukak Kapalo Banda

Diakuinya, diawal launching progul satu nagari satu iven ini banyak yang mencemooh, bahkan dianggap membuang-buang anggaran, namun saat ini dirasakan manfaatnya. Berbagai tradisi yang unik diangkat kembali, dari itu Ia bertekat bahwa progul satu nagari satu event ini adalah ajang pelestarian kebudayaan, adat salingka nagari, menggali potensi nagari dan juga untuk tujuan wisata.

“Saat ini di Guguak Malalo jika dibandingkan dengan anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah hanya Rp50 juta, maka jika dilihat partisipasi masyarakat saat ini mungkin mencapai Rp300 juta lebih. Di booth-booth yang disediakan panitia juga ditampilkan berbagai keunikan dan pusaka-pusaka lama ditampilkan, itu sungguh luar biasa,“ tuturnya.

Sebelumnya, Wali Nagari Guguak Malalo Mulyadi menyampaikan upaya ke depan untuk terus memperbaiki dan menata kawasan wisata religi Nagari Guguak Malalo, karena masih banyak yang dibutuhkan, seperti akses jalan dan sarana pendukung lainnya.

“Rencana kedepan aliran sungai yang ada di Nagari Guguak Malalo ini akan dijadikan sebagai destinasi wisata, dan itu juga butuh dukungan pemerintah daerah,” ujarnya.

Hal senada disampaikan tokoh masyarakat Nagari Guguak Malalo, yang juga Anggota DPRD Tanah Datar Herman Sugiarto

Iven meriah dan semarak itu diikuti juga Wabup Richi Aprian, Ketua DPRD Roni Mulyadi Dt. Bungsu, Bupati Masa Jabatan 2005-2015 M. Shadiq Pasadigoe, Bupati sisa masa jabatan 2020-2021 Zuldafri Darma, Ketua TP PKK Ny. Lise Eka Putra, Ketua GOW Ny. Patty Richi Aprian dan Ketua IKA DPRD Ny. Frida Wati Roni Mulyadi. (ydi)