Expo Budaya Minangkabau dan Kewirausahaan Upgrisba, Prof Ansofino:”Mahasiswa Harus Menjadi Enterpreuner!”

PADANG.
Universitas PGRI Sumbar (Upgrisba) menggelar Expo Kewirausahaan dan Pagelaran Budaya Minangkabau Penutupan Semester Genap 2021/2022 (19/7) di aula Perguruan Tinggi itu.

Hadir pada acara pembukaan itu Rektor Upgrisba Prof Dr Ansofino dan para Wakil Rektor, ketua Yayasan PGRI Dr. Dasrizal, Ketua BPH Buchari Nurdin, dosen MKU dan semua mahasiswa yang mengikuti perkuliahan kedua mata kuliah itu.

Rektor Ansofino dalam sambutannya mengharapkan luaran mata kuliah kewirasahaan adalah melahirkan mahasiswa mahasiwa yang enterprenuer. “Lulusan yang telah menjadi entrepreneur akan menghasilkan uang, menjadi usahawan yang tidak hanya mengandalkan pekerjaan formal” kata Ansofino.
Perkuliahan ini adalah proses menuju enterprenuer kata Rektor. “Dengan menghadirkan enterprenuer produsen kopi rajo Solok, yang memiliki kreatifitas dalam pengembangan usaha, mahasiswa bisa meniru untuk berusaha dan berproduksi. Kita harus langsung menjadi pebisnis Pemula” kata
Kepada dosen Kewirausahaan, Rektor berpesan agar melatih mahasiswa dalam proses tidak banyak berteori. “Jangan banyak teori dalam perkuliahan, banyak kan praktek usaha dan praktek bisnis” kata Rektor.
Untuk perkuliahan Budaya Minangkabau, Rektor mendorong perkuliahan Budaya Minangkabau untuk mendigitalisasi alat musik Minangkabau. “Setiap digitalisasi alat musik ini, kita patenkan” kata Rektor.
Rektor juga menyebut pengembangan budaya yang dikombinasikan dengan wira usaha pada media Yutube. “Bagaimana budaya kita bisa dipasarkan di yutube, bisa menjadi yutuber. Jadi Yutuber itu banyak penghasilan duitnya” kata Ansofino.
Rektor Ansofino minta, expo ini makin hari makin inovatif dan makin bervariasi kreativitas nya. “Saya harap semua kegiatan ini digitalisasikan dan ada dokumen digitalnya” ujar Rektor.
Setiap kegiatan ini kita evaluasi terus. “Ini yang sudah ke tujuh kali, apa evaluasi kita disetiap kegiatan ini, itu harus menjadi bahan bagi perubahan dan perbaikan bagi kita” kata Ansofino.

Dr. Adyalmon selaku ketua panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan expo ini adalah agenda rutin. “Acara ini adalah kegiatan tiap semester, ini adalah yang ketujuh” katanya.
Rangkaian acara kata Adyalmon, adalah Podcast Budaya Minangkabau dan Kewirausahaan dengan nara Sumber Tengku Firmansyah pengusaha songok rajo. DR. Amril Amir dosen UNP berbicara tentang Kato Nan Ampek.
“Masukan nara sumber adalah agar kuliah ini dikembangkan dan ditingkatkan, karena banyak sekali manfaatnya” kata Adyalmon.
Ketua Prodi Mata Kuliah Umum (MKU) Dr. Weny Yulastri dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan kali ini menghadirkan Sanggar Nan Jombang pimpinan Ery Mefri.
MKU kata Weny sentiasa maningkat kegiatan kegiatan aplikatif perkuliahan. ” Kalau sekarang kegiatan festival seni budaya Minangkabau dan kewirasahaan, setelah ini untuk mata kuliah Agama Islam, kita adakan lomba praktek praktek keagamaan seperti penyelenggaraan mayat, lomba khotbah Jumat dan praktek ibadah lainnya” kata Weny.
Setelah acara formal, kegiatan puncak adalah lomba penampilan seni budaya yang diikuti oleh 10 prodi. ” Kita menyediakan hadiah untuk penampilan penampilan terbaik. Untuk memeriahkan kita tampilkan permainan Kim yang menyediakan hadiah ” kata Weny. (M.Khudri)