Dukung Tranportasi ke Mentawai, Kemenhub Tingkatkan Dermaga Bungus jadi 2.000 GT

Peninjauan Dermaga Bungus. Ist

Sementara itu, Kepala BPTD Sumbar, Deny Kusdyana menyebutkan sekarang ada peningkatan arus penumpang dan barang dari darat ke Kepulauan Mentawai. Peningkatan itu naik sekitar 5 persen/tahun. Namun, peningkatan itu tidak sejalan dengan pelayanan transportasi penyeberangan.

Kapal yang melayani Padang-Mentawai masih dengan kapasitas 500 GT, jenis Roro. Tak jarang jadwal keberangkatan molor. Karena kondisi cuaca buruk, ombak tinggi. Akibatnya pasokan bahan pokok ke Mentawai juga terganggu.

Kondisi itu secara langsung menjadi faktor utama menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok di Mentawai melonjak tinggi. Bahkan berkali-kali lipat dibanding di Padang. Kondisi itu pula menyebabkan Mentawai mencatat angka inflasi yang tinggi.

“Jika kapalnya besar, ombak besar bisa laju terus. Selama ini ombak besar, kapal jalannya menyisir, atau menunda keberangkatan. Untuk itu dengan pasokan sembako lancar, kebutuhan di suplay dari darat. Inflasi dapat ditekan,”harapnya.

Untuk itu, Deny berharap pembangunna itu dapat berlanjut hingga tahap II, pada 2021. Karena anggaran pembangunan pada 2020 baru sebanyak 25 persen, maka dibutuhkan anggaran sekitar Rp30 miliar untuk menuntaskan 75 persen lagi.

Di sisi lain, pada 2020 ini BPTD juga membenahi dermaga Satu Pelabuhan Bungus. BPTD akan memperbaiki Mobile Bridge (MB). Pintu masuk bagi mobil ke kapal. Untuk perbaikan ini sudah dianggarkan Rp5,9 miliar. Saat ini sedang proses lelang.

“MB yang akan dicabut, diganti. Ketika melakukan perbaikan, kita akan pinjam Pelabuhan Perikanan sementara agar pelayanan kapal ke Mentawai tidak terhenti,”ujarnya. yose