Dukung Tranportasi ke Mentawai, Kemenhub Tingkatkan Dermaga Bungus jadi 2.000 GT

Peninjauan Dermaga Bungus. Ist

PADANG – Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan sudah memulai pembangunan dermaga baru di Pelabuhan Samudera Bungus, Kota Padang. Dermaga dua tersebut diperkirakan mampu melayani kapal dengan kapasitas 2.000 gross ton (GT).

Pembangunan saat ini sedang berlangsung untuk tahap pertama. Tahap pertama dialokasikan anggaran sekitar Rp7 miliar. Pengerjaan juga hanya untuk jembatan (Trestle) dan causeway yaitu perantara trestle ke daratan.

Sedangkan posisi dermaga baru tersebut beririsan dengan dermaga pertama. Hanya saja dermaga satu, kapasitas kapal yang bisa sandar hanya untuk 500 GT, sedangkan dermaga kedua ini mencapai 2.000 GT.

“Kita perlu meningkatkan pelayanan penyeberangan. Karena ini penting bagi kesejahteraan masyarakat. Akses ini menjadi penentu harga bahan pokok bagi saudara kita di Kepulauan Mentawai,”sebut Staf Ahli Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi Perhubungan DR. UMAR ARIS, dalam kunjungan ke Sumbar, Sabtu (12/9).

Ikut dalam kunjungan tersebut, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Sumbar, Deny Kusdyana, Kasi Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan, Herwanto, GM ASDP Padang, Asril dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Dian Fakhri.

Umar juga menyaksikan langsung, jembatan dermaga Satu Pelabuhan Bungus sudah tidak berfungsi. Kondisi itu menyulitkan akses keluar masuk kendaraan yang naik ke kapal.

Dikatakannya, kunjungan tersebut adalah dalam rangka monitoring. Karena saat ini Kementrian Perhubungan tidak hanya mengutamakan aspek transportasi namun juga keselamatan, pengamanan dan pelayanan.

“Kita tidak hanya memikirkan bagaimana memungut uang dari penumpang, tapi harus memperhatikan aspek tersebut,”katanya.

Namun, seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19, Kementerian Perhubungan juga harus memastikan faktor kesehatan dalam pelayanan transportasi. Untuk itu semuanya mengawal betul agar penerapan kesehatan dalam pelayanan transportasi berjalan dengan baik.

“Yang pasti apa yang saya lihat dari kunjungan ini menjadi bahan pertimbangan untuk disampaikan pada pimpinan di Jakarta, Menteri Perhubungan. Apakah di Sumbar sudah berjalan baik, sejauh mana kinerja berjalan. Karena kondisi tertentu bisa saja ada kendala. Akan ada berbagai macam kendala, baik eksternal maupun internal,”katanya.

Meski begitu kata Umar, sampai saat ini dari indikator yang harus dipenuhi dalam pelayanan transportasi, sudah berjalan dengan baik di Sumbar. Koordasi juga berjalan dengan baik.

“Semuanya sangat mendukung semua. Mulai dari kabupaten/kota dan provinsi,”ulasnya.