Dinkes Pesisir Selatan Pantau Tumbuh Kembang Anak di Puskesmas Inderapura

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan melakukan Pertemuan Pemantauan Tumbuh Kembang Anak di Puskesmas Inderapura, Kamis (12/10). (ist)

PAINAN -Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Selatan melakukan kegiatan Pertemuan Pemantauan Tumbuh Kembang Anak di Puskesmas Inderapura, Kamis (12/10).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, dr.Syahrizal Antoni mengatakan, pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak merupakan bagian dari kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan terhadap bayi, anak balita, dan anak pra sekolah.

Disebutkan, pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak harus diselenggarakan secara komprehensif dan berkualitas melalui beberapa kegiatan.

Antara lain, stimulasi yang memadai, deteksi dini, intervensi dini, gangguan tumbuh kembang anak. Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita yang menyeluruh dan terkoordinasi.

Hal itu diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya) dengan tenaga profesional (kesehatan, pendidikan dan sosial).

Langkah itu akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan formal. Selanjutnya, memenuhi kebutuhan gizi anak sangat penting untuk tumbuh kembang anak.

“Semakin besar, balita sudah mulai mengerti makanan yang ia sukai dan tidak. Di masa ini, ibu perlu mencari cara agar anak tetap mau makan dengan gizi dan nutrisi yang baik untuk balita,’ katanya.

Ia menjelaskan, pertemuan tersebut juga membahas beberapa point penting lainnya. Antara lain pelaksanaan pengelolaan posyandu di era transformasi layanan primer yang melayani sasaran siklus kehidupan, yaitu ibu hamil, bayi dan balita, usia sekolah, remaja, usia produktif sampai lansia.

Pelaksanaan kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader posyandu yang dikunjungi adalah semua, bukan lagi sasaran balita yang tidak datang ke posyandu..

Kader mampu melakukan pemetaan dan pelaporan pelaksanaan posyandu baik secara manual maupun online menggunakan aplikasi ASIK.

Posyandu aktif dengan melakukan kegiatan setiap bulan layanan ibu hamil, bayi dan balita, remaja, usia produktif dan lansia, memiliki 5 orang kader, dan dilaksanakan paling sedikit 8 kali dalam setahun. (son)