Diikuti 22.108 Orang, UTBK di UNP Terbesar di Sumbar

PADANG-Universitas Negeri Padang (UNP) pada tahun ajaran 2022 ini akan menerima sebanyak 11 ribu mahasiswa dari berbagai jenjang mulai D3 hingga S3. Sebanyak 3.200 orang diantaranya akan diterima melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) 2022.

Hal itu diungkapkan Rektor UNP, Prof Ganefri, PhD., jelang peninjauan pelaksanaan UTBK SBMPTN yang diselenggarakan di kampus itu, Selasa (17/5).

Rektor merinci, ada tiga jalur masuk ke kampus tersebut. Pertama lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau jalur undangan. Kemudian SBMPTN, dan terakhir jalur mandiri.

“SNMPTN atau jalur undangan sudah dilakukan dengan kuota 30 persen. Sebagai PTNBH, kita diperbolehkan menerima lewat jalur mandiri 50 persen, tapi tetap kita lihat input yang bagus, sehingga kita tetapkan kuota untuk SBMPTN sebesar 40 persen,” terang rektor yang kemarin didampingi tiga wakil rektor (WR) 1, Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt, WR 3,Drs. Hendra Syarifuddin, M.Si, Ph.D., dan WR 4, Prof. Yasri, serta pejabat lainnya.

Untuk jalur mandiri menurut rektor, maksimal kuotanya sebesar 30 persen termasuk lima persen lewat Seleksi Mandiri untuk PTN wilayah barat kerjasama dengan beberapa PTN wilayah barat.
Rektor juga menyebutkan, mahasiswa yang diterima UNP lewat jalur UTBK SBMPTN ini biasanya lebih banyak dari mereka yang mengambil pilihan pertama, sehingga diharapkan inputnya memang benar-benar bagus. “Sekitar 90 persennya untuk yang pilihan pertama,” kata rektor lagi.

Meningkat

Sementara itu, penyelenggaraan UTBK tahun ini, UNP kembali menjadi pilihan terbanyak dari 37 ribu peserta, sebanyak 22.108 orang memilih ujian di UNP. Sisanya ada di Unand dan ISI Padang Panjang. Jumlah ini kata rektor meningkat dibandingkan tahun lalu, yang mencapai 18.108 orang. “Kita kembali jadi penyelenggara dengan peserta terbanyak di Sumatra Barat. Peserta ini, tak hanya dari Sumbar, tapi juga ada dari Jambi hingga Aceh,” terangnya.
22.108 orang peserta itu terdiri dari 8.447 orang masuk kelompok ujian sainstek, 10.945 orang soshum, dan 2.716 orang ujian campuran atau lengkap.

Peserta diuji Tes Potensi Skolastik (TPS) untuk mengukur kemampuan kognitif, kemudian Tes Kompetensi Akademik (TKA) bidang Saintek, yaitu Matematika Saintek, Fisika, Kimia dan Biologi serta Soshum untuk Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi).

Rektor mengatakan, ada beberapa hal yang diperkirakan menjadi alasan para peserta UTBK lebih memilih ujian di UNP. Selain lokasi yang mudah dijangkau dari berbagai sisi, kampus bermoto alam takambang jadi guru ini juga memiliki banding Internet 3 Gbpps dan termasuk terbesar di Sumatra. Lebih dari itu, sarana prasarana pendukung juga nyaman dan memadai, ruangan, komputer, ruang AC, mushalla di setiap lokasi.

Panitia lanjut pria yang pernah menjabat Ketua Kopertis Wilayah X ini, juga menyiapkan alat angkutan di gerbang kampus untuk mereka yang terlambat sampai ke lokasi ujian. “Kami tak ingin merugikan calon mahasiswa, sehingga kami memberikan pelayanan maksimal, termasuk mereka yang datang telat ke lokasi, kami siapkan angkutan berupa dua mobil jenis budaya car, satu mobil patroli, dan lima sepeda motor,” terangnya.

UTBK di UNP berlangsung dalam dua gelombang, yaitu 17 sampai 23 Mei 2022 untuk gelombang satu, dan 28 hingga 2 Juni 2022 untuk gelombang kedua. Ujian berlangsung dalam dua sesi, 07.45 hingga 10.30 WIB sesi pagi dan 13.00 hingga 16.15 WIB sesi siang.

Pengawasan ketat

UTBK di UNP dengan 679 orang pengawas yang mengawasi di sembilan lokasi di kampus itu. Sebelumnya mereka telah dibekali dengan kemampuan untuk mendeteksi kemungkinan kecurangan melalui kecanggihan teknologi IT yang dilakukan oleh peserta. “Sekarang kan ada alat berupa kamera seperti kancing baju, kacamata, jam tangan dan lainnya yang harganya juga tak mahal. Ini yang kita waspada, agar soal tak bocor,” kata rektor lagi.
Para pengawas hanya akan mencatat hal-hal yang mencurigakan yang dilakukan peserta yang diduga curang. Namun akan ditindak tegas bila melebihi dari hal-hal yang tak patut.