Profil  

Digoyang Sana-sini, Parizal Hafni Tetap Tegar

Parizal Hafni. (ist)

Pada saat menunggu kepala BPBD atau pegawai ada yang masuk kantor, saat itulah ajudannya melihat ada thermo gun terletak diatas meja. Dicoba thermogun itu untuk mengukur suhu tubuh rekannya (sopir).

Saat itu pula muncul ide sang ajudan, jika thermogun itu dibawa ke Padang Lawas untuk mengukur suhu tubuh warga di sana. Ia menyambut baik oleh Parizal Hafni. Maka dia langsung menelepon kembali Kepala BPBD, Edi Busti untuk meminjam thermogun tersebut.

“Saya telepon Edi Busti untuk meminjam alat pengukur suhu tubuh itu dan dijawab oke. Jawaban oke itu menurut saya setuju,” terangnya.

Jadilah thermogun itu dibawa ke Padang Lawas bersama dengan disinfektan yang sudah diisikan pegawai BPBD pada derigen. “Sekitar pukul 11.00 WIB, kami baru pergi dari kantor BPBD dan langsung menuju Padang Lawas. Kebetulan saat itu ada juga sejumlah warga Padang Lawas yang datang ke Kantor BPBD guna membantu kami mengangkut cairan disinfektan itu,” imbuhnya.

Esok harinya, ternyata penyemprotan berlanjut ke Kecamatan Gunung Tuleh. Hal yang sama juga dilakukan, selain menyemprot rumah warga dan fasilitas umum, juga dilakukan pengkuran suhu tubuh warga dengan thermogun yang dipinjam ke BPBD itu.

“Jadi dimana mencurinya. Alat yang dipinjam kenapa dikatakan dicuri. Jika ada rekaman CCTV seperti yang banyak beredar dimedia sosial itu, jangan dipotong-potong. Lihat dari awal kami datang ke kantor itu hingga pergi. Semua akan jelas disana. Inikan sengaja dipotong-potong untuk menggiring isu. Dan atas izin siapa pula rekaman CCTV itu beredar. Polisi saja belum ada membuka, rekaman sudah beredar, apa itu tidak pelanggaran UU ITE?” tegas Pariza Hafni.

Terpisah Kapolres Pasaman Barat, AKBP Sugeng Hariyadi melalui Kasubag Humas Polres, AKP Defrizal membenarkan, Parizal Hafni hingga sekarang tiga kali dilaporkan ke polisi oleh orang yang berbeda. Saat ini kasus-kasus tersebut dalam penyidikan Reskrim Polres Pasaman Barat. (Dika)