Di Padang, Hilal Tak Tampak

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah didampingi Kepala Kantor Kemenag Sumbar, Helmi didampingi Kabid Urais Kantor Kemenag Sumbar, Edison ketika melihat hilal di puncak Hotel Rangkayo Basa dekat pantai Padang. (Lenggogeni)

PADANG – Di Padang hilal tidak tampak. Berdasarkan pengamatan BMKG dan Kemenag Sumbar melalui penglihatan teleskop atau terepong bintang ketinggian hilal saat matahari terbenam hanya setinggi 2.1 derajat. Ketinggian tersebut belum memenuhi kriteria ketentuan pemerintah Indonesia menentukan hilal berdasarkan Neo MABIMS (Majelis Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura) yang menentukan hilal adalah tiga derajat.

Berdasarkan hasil pantauan yang dipusatkan di puncak Hotel Rangkayo Basa dekat pantai Padang. Dengan mengunakan dua teleskop yang bagus dari Kantor Kemenag dan BMKG. Dan setelah kita saksikan bersama-sama hilal tidak tampak. Hasil ini kita sampaikan ke Kementrian Agama untuk sidang isbat untuk menetapkan satu Syawal,” ucap Kepala Kantor Kemenag Sumbar, Helmi didampingi Ketua Pelaksana Rukyatul hilal awal Syawal 1447 Hijariah, Forum Group Discussion (FGD) kriteria Neo MABIMS awal bulan Qomariah dan ketinggian hilal serta efek matahari senja/Kabid Urais Kantor Kemenag Sumbar, Edison.

Lebih lanjut dijelaskannya, Padang bukan menjadi patokan menentukan satu Syawal, sebab masih ada 123 daerah lain di Indonesia.

“Mudah-mudahan ada yang melihat tapi kalau tidak terlihat berarti kita lengkapkan jumlah bilangan kuasa kita selama 30 hari,” jelas Helmi seraya menjelaskan kalau di Sumbar titik yang melihat pengamatan tersebar di 18

kabupaten kota. Dari laporan yang diterima mereka belum ada yang melihat hilal.
Menyikapi perbedaan tersebut, Helmi mengimbau mari kita saling menjaga persatuan dan kesatuan itu. Helmi mengimbau Kepada masyarakat khususnya umat Islam di Sumatera Barat agar menjaga situasi yang sudah sangat kondusif ini.

Kepala BMKG, Suadi mengatakan parameter hilal ketinggiannya dua derajat di kota Padang, dengan sudut elimasi 3,5 derajat membuat bulan kurang dari delapan jam atau tujuh jam kemungkinan hilal tidak terlihat.

“Kita sama-sama melihat bahwa wujud hilal seharusnya nampak, tapi karena ada syafaq matahari begitu kuat sehingga hilal tidak tampak,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskanya, ketinggian hilal 2,1 derajat, sementara ketentuan-ketentuan dari Neo mabims itu 3 derajat dengan sudut elomasi 6,4 derajat dan umur bulan 8 jam lebih dari 8 jam. (009)