Agam  

Debat Publik Putaran II, Taslim-Syafrizal Kuasai Masalah Pembangunan Agam

PADANG – KPU Agam kembali menggelar Debat Publik Putaran II antar pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Agam tahun 2020 dengan tema “Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”, Jumat (20/11), di studio Padang TV, Lubuk Buaya, Padang.

Secara umum, debat publik yang dimoderatori Firdaus, Dosen STKIP PGRI Sumbar ini, pasangan nomor urut 1 Taslim-Syafrizal terlihat lebih menguasai masalah pembangunan Agam, dan mau dibawa kemana Kabupaten Agam untuk 5 tahun ke depan.

Penyampaian visi misi, yang pertama dapat undian, cabup Taslim menyampaikan sesuai dengan visi-nya ‘Agam Madani, Sehat dan Sejahtera’, yang menekankan kepada sektor pertanian, dengan adanya Kartu Tani, yakni asuransi pertanian dan ternak.

“Kartu Tani ini untuk melindungi petani, berupa asuransi apabila terjadi hal yang tidak diharapkan saat masa panen. Apalagi saat ini terjadi penurunan perekonomian karena wabah corona (Covid-19),” ujarnya.

Kemudian, Taslim yang merupakan Anggota DPR RI periode 2009-2014 itu, menekankan bagaimana mengembangkan dan meningkatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dengan membangun sektor pariwisata, yang memiliki multiplier effect terhadap UMKM.

Pada segmen pertama penyampaian visi misi dari ke-empat calon bupati tersebut, Taslim dan Trinda Farhan tampil lebih lugas dibanding Andri Warwan dan Hariadi. Taslim dan Trinda tanpa teks, berhasil menyampaikan visi misinya secara sistematis.

Segmen kedua yang menjawab pertanyaan para pakar, meliputi masalah kemandirian fiskal, hilirisasi industri pertanian, bagaimana menurunkan angka kemiskinan, dan penciptaan pelaku usaha yang berbasis sumber daya lokal. Jawaban para calon bupati, masih normatif.

Pasangan nomor urut 3 Trinda Farhan-M Kasni, pada segmen kedua tersebut melontarkan program bagaimana mereka akan mencetak 10.000 entrepreneur, sehingganya angka kemiskinan bisa ditekan.

Kemudian Taslim menekankan, untuk hilirisasi industri pertanian itu perlu dibentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan mengoptimalkan BUMNag, yang khusus mengelola pengolahan produk-produk pertanian yang ada di Kabupaten Agam. “Karena beragam, maka One Product One Village,” ujar Taslim.

Segmen ketiga yang tampil adalah para calon wakil bupati, dengan tetap menjawab pertanyaan dari tim pakar di antaranya bagaimana mengantisipasi konflik horizontal dengan adanya investasi, kemudian menurunkan tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan.

Menurut pasangan nomor urut 4 Andri Warman-Irwan Fikri, ada 46 persen keluarga di Kabupaten Agam itu bergantung kehidupannya di sektor pertanian. “Maka kalau ingin mengurangi kemiskinan di Kabupaten Agam, sejahterakan petaninya,” tegas Irwan Fikri, mantan Wakil Bupati Agam, saat membantar jawaban dari M Kasni.

Pada segmen empat, pasangan nomor urut 2 Hariadi-Novi Endri menyampaikan usaha mereka untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan UMKM, dengan membangun infrastruktur yang terkoneksi antarnagari dan wilayah. “Sementara untuk UMKM, permodalan yang sering jadi masalah, kami akan membentuk baitul mal,” ucap Hariadi.