Dampak Erupsi Marapi Membahayakan Penerbangan, BIM Sementara Ditutup

Bandara Internasional Minangkabau. (singgalang)

PADANG – Sebaran abu vulkanik Gunung Marapi telah sampai ke Padang Pariaman. Dampak dari abu vulkanik ini membahayakan penerbangan hingga Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ditutup sementara, Jumat (22/12).

Kepala BMKG Klas II Minangkabau, Desindra Deddy, mengatakan, dari pantauan BMKG sebaran abu vulkanik sudah sampai di Padang Pariaman pasca erupsi sekitar pukul 12.19 WIB.

“Betul. Jadi memang abu vulkanik Gunung Marapi ini sudah terdeteksi sampai ke bandara. Abu vulkanik ini membahayakan penerbangan makanya kita merekomendasikan penutupan BIM hingga kondisi membaik,” kata Desindra.

Desindra mengatakan, penutupan bandara ini bukan wewenangnya, namun kewenangan otoritas bandara. Bahayanya abu vulkanik terhadap penerbangan, seperti bisa membuat mesin jet terbakar. Apabila abu vulkanik ini masukk ke mesin jet tersebut.

Selain itu, juga bisa membuat kaca pesawat tergores hingga bodi pesawat. “Jadi membahayakan. Kami hingga saat ini masih monitoring, apabila sudah membaik, bisa saja bandara kembali dibuka,” ujar Desindra.

Dikatakan, sebaran abu vulaknik ini melewati sejumlah kabupaten dan kota. Sebelumnya hanya terdampak di seputaran kawasan Gunung Marapi.

“Untuk daerah yang terdampak saya belum hafal. Yang jelas abu vulkanik ini sudah sampai di Padang Pariaman,” katanya.

Sementara itu, EGM Angkasa Pura II BIM, Indrawansyah, membenarkan penutupan bandara sementara.

“Iya kami tutup sementara hingga pukul 22.00 WIB. Kita mau press release ini, terkait penutupan ini,” katanya.

Data dari Pos Pantau Gunung Marapi Bukittinggi, telah terjadi erupsi G. Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 22 Desember 2023 pukul 12:19 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 25 detik.

Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat. Saat ini G. Marapi berada pada Status Level II (Waspada). (deri)