Curah Hujan Tinggi, Waspada Bencana

Ilustrasi.(ist)

SARILAMAK – Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari belakangan wajib diwaspadai masyarakat Limapuluh Kota. Soalnya, sejumlah kecamatan di daerah tersebut sangat rawan terjadinya bencana longsor dan banjir.

Setidaknya, ada tiga kecamatan yang biasa rawan mengalami dampak bencana alam ini. Di antaranya Kecamatan Akabiluru, Kecamatan Bukik Barisan dan Kecamatan Harau. Untuk itu, antisipasi bencana di Limapuluh Kota prioritas utama pemerintah daerah.

Kalaksa BPBD Limapuluh Kota Rahmadinol, kepada wartawan, kemarin, mengatakan, kalau terjadi bencana banjir biasanya dampak yang dirasakan masyarakat di ketiga kecamatan itu sangat terasa. Jenis kerusakan yang ditimbulkan biasanya mulai dari kerusakan infrasruktur jalan, irigasi dan lahan pertanian atau perkebunan. “Potensi curah hujan ekstrem masih berpeluang terjadi. Untuk itu, diharapkan kepada masyarakat untuk tetap waspada, terutama pengguna jalan umum serta warga yang bermukim di kawasan rawan bencana longsor dan banjir dimaksud,” ujarnya.

Menurutnya, dari pengalaman-pengalaman kejadian sebelumnya tercatat longsor sering terjadi pada ruas jalan negara Km 114 dan kerusakan irigasi di nagari Batu Hampa, Akabiluru. “Kondisi sejenis juga menimpa pada ruas jalan antara Simpang Andiang-Maek dan ruas Jalan Ronah- Ampang Gadang II Nagari Maek. Kerusakan infrastruktur jalan dalam kategori rusak sedang dan berat. Dan mengakibatkan terjadinya gangguan lalu lintas dan beberapa rumah penduduk terisolasi dibuatnya,” tambah Rahmadinol.

Dikatakan, untuk mengantisipasi dan upaya penanganan bencana alam ini, pihak BPBD telah melakukan koordinasi dengan pemerintah nagari, dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Polres Limapuluh Kota, Polres Kota Payakumbuh dan Kodim 0306/50 Kota. “Sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) yang kita miliki juga sudah melakukan ceking ke sejumlah lokasi yang rawan bencana di daerah kita ini,” katanya.

Sementara itu, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, yang dihubungi, mengatakan, dalam mengantisipasi dan penangganan bencana di Limapuluh Kota, memang perlu tim yang bisa bergerak cepat. Karena bencana datang tidak terduga serta tak jarang menimbulkan traumatik mendalam bagi masyarakat.

“Kita telah membentuk Tim Reaksi Capat (TRC) beberapa waktu lalu. Dimana TRC ini dibentuk untuk mengantisispasi secara dini segala macam bencana yang akan terjadi serta respon cepat, tepat dan akurat dengan melibatkan lintas sektoral untuk kepentingan masyarakat yang terdampak bencana. Mudah-mudahan dengan adanya TRC ini, akan terjalin sinergitas antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana di daerah kita ini,” ujarnya. (bul)