Bupati Limapuluh Kota Tinjau Proses Pembelajaran di Rumah

Ilustrasi. (*)

Limapuluh Kota – Mewabah kembalinya corona di Limapuluh Kota, membuat Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka yang awalnya telah direncanakan, kembali diundur. Sehingga murid-murid sekolah di Kabupaten Limapuluh Kota kembali melakukan belajar dengan sistem daring. Guna untuk memberikan semangat kepada peserta didik itu, Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi meninjau pelajar yang belajar daring itu.

Irfendi mengatakan, beberapa waktu lalu dirinya melakukan peninjauan proses pembelajaran murid-murid SD IT Bandar Dalam, Kecamatan Situjuah Limo Nagari. Hal itu, dilakukan di tengah mengantisipasi penyebaran corona dan bagaimana memberikan pembelajaran menulis dan membaca yang membahagiakan murid SD. “Murid baru SD harus bisa tulis dan membaca, agar mereka mengenal tulisan dan pendai membaca sebagai awal dari proses pembelajaran,” ujarnya, Kamis (27/8).

Menurutnya, menulis dapat diartikan sebagai suatu metode yang digunakan untuk berkomuniksi dengan bentuk tulisan. Biasanya siswa sejak taman kanak-kanak sudah mendapat rangsangan berupa huruf abjad, kemudian menebalkan garis atau meniru tulisan guru.

“Namun di tengah pandemi ini, murid selain dapat menulis dengan benar, juga dituntut untuk bisa memahami atau membaca tulisan. Guru saat ini selain sebagai tenaga pengajar, juga adalah membantu pemerintah agar para siswa tetap sehat di tengah wabah corona ini,” tambahnya.

Bupati mengucapkan terimakasih kepada guru kelas yang telah mau menyiapkan waktu dan mau mengajar murid SD IT Bandar Dalam. Di masa pandemi coorna ini, murid SD baru rentan terhadap penyakit. “Kita sangat berterima kasih sekali kepada tenaga pengajar. Karena ditengah pandemi ini telah memiliki pekerjaan rangkap. Sebagai tenaga pendidik dan juga tenaga kesehatan yang menjaga kesehatan anak didiknya,” kata Irfendi Arbi.

Sebelumnya, Fitria Anjani guru kelas I SD IT Bandar Dalam, mengatakan, proses pembelajaran murid kelas I SD IT Bandar Dalam tetap dilakukan setiap hari. Dengan jumlah murid 48 anak, dibagi dua kelompok. “Untuk kelompok satu dengan jumlah murid sebanyak 25 anak. Belajar pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Kelompok dua dengan jumlah murid sebanyak 23 anak, belajar pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Mereka belajar secara daring, dengan materi bahan berupa vidio yang dikirimkan,” ucapnya. (207)