Bupati Eka Putra Tawarkan Bumnag Kelola Pertashop

Bupati Eka Putra berbicara dengan camat dan wali nagari. (ist)

BATUSANGKAR – Usaha Pertashop dianggap salahsatu sektor garapan yang bisa dikelola Bumnag tiap nagari di Tanah Datar.

Bupati Eka Putra menawarkan sektor usaha Pertashop ini pada pengurus Bumnag dan wali nagari dalam pertemuan, Rabu (28/7) di aula kantor bupati.

“Wali nagari dan pengurus Bumnag patut jeli melihat peluang usaha yang menguntungkan salahsatunya saat ini usaha Pertashop,” kata Bupati.

Dikatakan, usaha Pertashop belum semua ada di nagari, yang bisa menjadi salah satu pilihan. Peluang usaha ini bisa diambil. Tentunya dengan kebutuhan modal yang lebih besar, bisa memanfaatkan keberadaan Bank Nagari.

Diutarakan, Kehadiran Bumnag seyogyanya menjadi kekuatan ekonomi baru nagari, yang bisa maju dan berkembang. Bumnag punya potensi untuk itu, karena mengusung semangat kemandirian, kegotong-royongan, dan kebersamaan antara pemerintah nagari dan masyarakat setempat.

“Jadikan Bumnag di Tanah Datar sebagai kekuatan ekonomi baru, sebab tujuan pendirian Bumnag tersebut untuk meningkatkan pendapatan ekonomi nagari dan masyarakat melalui pengembangan aset-aset lokal dan potensi nagari lainnya,” tandasnya.

Menurutnya, dengan adanya peraturan baru merupakan angin segar bagi Bumnag bisa lebih berkembang dan memiliki payung hukum yang jelas. Peraturan ini pastinya akan membuka peluang yang besar bagi Bumnag dalam mengembangkan unit-unit usahanya.

Sebagaimana PP Nomor 11/2021 tentang Bumdes dan Permendes PDTT Nomor 3/2021 tentang Pendaftaran, Pendataan dan Pemeringkatan, Pembinaan dan Pengembangan dan Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Badan Usaha Milik Desa.

Sementara, Kadis PMDPPKB Nofenril menyebutkan saat ini sudah berdiri 75 Bumnag. Namun memang belum semua menunjukkan perkembangan dan kemajuan diharapkan.

Menurutnya, akumulasi penyertaan modal dari Dana Desa untuk Bumnag se-Tanah Datar sekitar Rp. 12 Miliar, masing-masing nagari bervariasi. Tercatat 40 Bumnag penyertaan modalnya kurang dari Rp. 200 juta dan 25 Bumnag penyertaan modalnya Rp.200 juta sampai Rp.650 juta,-.

Sementara, ada 10 Bumnag belum aktif karena belum adanya usaha dan penyertaan modal dari nagari.

“Bumnag di Tanah Datar bergerak pada penyediaan barang dan jasa, pariwisata dan souvenir, pertanian, peternakan dan pengelolaan air bersih,” ujar Kadis.

Kegiatan yang diikuti camat dan walinagari, juga dihadiri Kadis PMD Provinsi Sumatera Barat Syafrizal, Koordinator TPP Provinsi Sumbar Sigito dan Kabid UEM dan Kawasan Pedesaan Dinas PMD Sumbar Desrianto Boy. (ydi)