Agam  

Buaya Muncul Lagi di Tiku V Jorong, Warga Diimbau Waspada

Petugas BKSDA Agam memantau lokasi bertelurnya buaya di Ujung Labuang Kecamatan Tanjung Mutiara, Kamis (10/1)--mursyidi 

AGAM – Buaya muncul ke daratan di Tiku V Jorong kecamatan Tanjung Mutiara Agam. Binatang reptil yang tak segan memangsa manusia itu berjemur di daratan di pinggir anak sungai Batang Masang beberapa hari lalu .

Kemunculan buaya itu sempat divideokan oleh salah seorang warga, kemudian mengunggahnya ke media sosial. Unggahan itu beberapa hari ini viral di Kabupaten Agam sehingga menjadi perbincangan tentu saja membuat kecemasan warga yang bermukim sekitar sungai di Tiku V Jorong

Dalam video berdurasi 25 detik itu, terlihat seekor buaya berukuran cukup besar sedang menganga di daratan pinggiran sungai . Satwa buas itu terlihat berjemur, dan tidak menunjukan sifat agresif.

Pihak pemerintahan Nagari Tiku Limo Jorong kemudian melaporkan kemunculan buaya itu kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam.

Zainal, salah seorang warga mengaku, ada dua ekor buaya sekira panjang 2 meter. Dari Zainal petugas menyimpulkan lokasi kemunculan buaya itu adalah daerah konservasi HCV. Daerah konservasi itu berdekatan dengan pemukiman warga yaitu mess pekerja PT Mutiara Agam.

Selanjutnya BKSDA berkoordinasi dengan pihak manajemen PT. Mutiara Agam. BKSDA menyampaikan agar manajemen PT. Mutiara Agam melakukan pemantauan dan monitoring terhadap satwa yang berada di lokasi High Conservation Values (HCV).

Selain itu agar manejemen perusahaan memberikan edukasi dan penegasan kepada para pekerja yang mendiami mes untuk tidak membuang sampah sisa rumah tangga ke dalam sungai lokasi HCV. Karena hal ini dapat memancing satwa buaya untuk terus datang dan muncul dekat pemukiman pekerja.

HCV adalah areal di dalam konsesi perkebunan kelapa sawit yang memiliki nilai konservasi tinggi, sehingga perlu dipertahankan dan dikelola untuk menjaga keberlanjutan fungsi ragamhayati, fungsi tata air dan kesuburan tanah, dan fungsi sosial budaya.

Sehingga keberadaan HCV dipertahankan keberadaanya terutama untuk keberlangsungan satwa bernilai konservasi tinggi di areal perkebunan.

Menurut BKSDA, berdasarkan laporan berkala yang disampaikan pihak PT. Mutiara Agam, di lokasi perkebunan yang dikelola perushaaan terdapat beberapa satwa langka dan dilindungi seperti buaya muara, beruang, berbagai jenis burung elang, siamang, kucing bakau dan beberapa satwa penting lainnya. (M.Khudri)