BMKG Teluk Bayur Kembali Gelar Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan

Suasana Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan yang berlangsung Kamis (10/3) di Kantor DKP Sumbar. yuke

PADANG-Setelah sukses mengadakan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) empat tahun berturut turut, BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur kembali mengadakan kegiatan serupa. SLCN provinsi Sumatera Barat yang ke lima kalinya berlangsung Kamis 10 Maret 2022 di aula pertemuan Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar.

“Pelaksaan Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan di tahun 2022 ini masih dalam kondisi pandemi Caovid-19, namun pelaksanaan SLCN tahun 2022 ini tetap mengutamakan protokol kesehatan. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pelayanan Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur kepada stakeholder dan masyarakat dalam upaya peningkatan pemahaman stakeholder dan masyarakat mengenai pentingnya informasi cuaca dan iklim maritim untuk kegiatan kelautan dan perikanan,” kata Kepala BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur, Syafrizal, usai pembukaan SLCN, Kamis (10/3).

Dijelaskannya, Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) merupakan bentuk kerjasama BMKG dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), dengan Kementrian Kelautan Dan Perikanan (KKP) serta stakeholder terkait dalam bentuk respon berupa rencana aksi terkait informasi cuaca dan iklim maritim. Tujuannya memberdayakan penyuluh dan petugas perikanan serta Stakeholder lainnya untuk memahami dan memanfaatkan informasi cuaca serta iklim maritim secara efektif dalam mendukung kegiatan kelautan dan perikanan.

“Kegiatan ini berorientasi pada program praktis yang memberikan kesempatan kepada nelayan dan Penyuluh serta Stakeholder terkait untuk memahami cuaca dan iklim lebih detil. Selain itu melalui kegiatan SLCN diharapkan tercapai program peningkatan pemahaman informasi cuaca dan iklim yang secara rutin diterbitkan BMKG khususnya bagi para petugas Penyuluh Perikanan, masyarakat kelompok nelayan dan secara umum kepada para petugas dinas terkait di jajaran pemerintah daerah tingkat provinsi, Kota dan Kabupaten,” terang Syafrizal.

Sekolah lapang Cuaca Nelayan Tahun 2022 mengusung tema “Dengan SLCN, Nelayan Hebat Selamat Dan Sejahtera”. SLCN diikuti oleh 40 peserta. Mereka terdiri dari para Penyuluh perikanan, Koperasi dan Kelompok Nelayan, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) kota Padang, serta Stakeholder terkait seperti Petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Prov Sumatera Barat dan Kota Padang, petugas Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang ada di pelabuhan Penyeberangan Teluk Bungus. Petugas Kantor Syahbandar Otoritas pelabuhan Teluk Bayur, Petugas Radio Pantai dan Vessel Traffic Servises (VTS) Distrik Navigasi Teluk Bayur, Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Padang.

Sebagai tindak lanjut keberhasilan kegitan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) yang telah dilaksanankan oleh Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur antara lain terpasangnya Display Informasi Cuaca Maritim secara mandiri dibeberapa Pelabuhan Perikanan Pantai milik Dinas Kelautan Dan Perikanan Prov Sumatera Barat. Lokasi lainnya di Sentra Pengolahan Perikanan dan Kelompok Nelayan Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, kemudian di Vessel Trafic Services (VTS) Distrik Navigasi Pelabuhan Teluk Bayur, dan Di Pelabuhan Penyeberangan Teluk Bungus pada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III Prov Sumatera Barat.

Kantor Satuan Kapal Patroli Pangkalan Utama Angkatan Laut Teluk Bayur, dimana Instansi terkait menyediakan sarana berupa Display TV, PC dan Jaringan Internet, Sedangkan Stas Meteorologi Maritim Teluk Bayur secara aktif mengisi konten informasi dan pengecekan rutin.

“Sebagai tindak lanjut dari pemasangan Display Info cuaca Maritim tersebut maka sudah dilakukan juga penanda tanganan Perjanjian Kerja Sama dengan instansi terkait,” ujarnya.

Untuk mendukung keberlanjutan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan, Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur juga sudah membuat wadah komunikasi melalui group WhatsApp sebagai sarana komunikasi menerima informasi Cuaca Maritim bagi penyuluh Perikanan dan komunitas nelayan. Serta Stakeholder terkait yang mana saat ini anggotanya sudah lebih dari 500 peserta yang tersebar di pesisir pantai prov Sumatera Barat.

“Harapan kami dari BMKG dengan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) ini akan menambah wawasan, pemahaman serta pengetahuan para peserta SLCN terkait Informasi cuaca dan iklim maritim. Kegiatan ini juga sebagai wadah penyampaian informasi Cuaca Maritim dari BMKG di daerah kepada Nelayan Perikanan Tangkap dan Budidaya serta Stakeholder lainya, yang membutuhkan informasi cuaca maritim untuk perikanan dan kelautan,” pungkas Syafrizal. 107