Padang  

BGP Sumbar Gelar Diskusi Penyusunan Best Practice bersama Fasilitator Sekolah Penggerak

Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Barat melaksanakan diskusi terpumpun penyusunan best practice yang diikuti seluruh fasilitator sekolah penggerak angkatan 1 dan 2 se-Sumatera Barat serta perwakilan kepala sekolah masing-masing kelompok dampingan fasilittor. Kegatan Premier Padang.

PADANG – Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Barat melaksanakan diskusi terpumpun penyusunan best practice yang diikuti seluruh fasilitator sekolah penggerak angkatan 1 dan 2 se-Sumatera Barat serta perwakilan kepala sekolah masing-masing kelompok dampingan fasilittor. Kegatan Premier Padang.

Kepala BGP Sumatera Barat, Sri Yulianti, M.Pd dalam sambutannya saat penutupan kegiatan mengatakan, penyusunan best practice bukanlah sekadar eksistensi, tapi juga mencerminkan kompetensi dan karya terbaik yang dimiliki sekah penggerak.

Hal ini bukan hanya tentang mengenalkan praktik baik yang sudah teruji, tapi juga bagaimana membentuk sebuah sistem yang dapat mengdaptasi perubahan, menjawab tantangan baru, dan terus meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan kata lain, penyusunan best practice merupakan upaya konkret untuk menjaga relevansi sekolah dalam menghadapi perubahan zaman.

Selain itu, penyusunan best practice juga memiliiki nilai penting sebagai alat peningkatan kemampuan sekolah dalam menyusun sebuah karya yang dapat dijadkan sebagai rujuukn dan reverensi bagi sekolah lain. Dengan mengidentifikasi praktik baik yang telah berhasil diterapkan, sekolah penggerak dapat memahami lebih baik bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut dengan efektif, ini akan membantu sekolah lainnya untuk menghindari kesalahanyang mungkin terjadi dalam proses perubahan dan peningkatan serta mempercepat kemajuan menuju standar pendidikan yang lebih tinggi.

“Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan kegiatan penyusunan best practice program sekolah penggerak angkatan 1dan 2 Sumatera Barat. Saya berharap lahirnya bunga rampai terbaik dari setiap sekolah penggerak,” ungkapnya.

Sebelumnya ketua pelaksana kegiatan, Irawati, M. Pd mengungkapkan, kegiatan akan dibagi menjadi tiga petemuan,yaitu pertemuan pertamadiskusi kelompok terumpun penyusunan best practice program sekolah penggerak angkatan 1 dan 2. Kegiatan pertama berupa penyamaan persepsi tentang best practice.

Ditambahkan Irawati, dengan diskusi kelompok terpumpun adanya pemahaman yang sama tentang best practice. Lahirnya petunjuk teknis terkait dengan penuuisan best practice. Ada sistematika best practice dan artikel . Adanya moderasi bimbingan teknis penyusunn best practice. Dan adanya rancanganprogram inovasi sebagai wujud eksistensi kolababorasi antara fasilitator dengan sekolah penggerak.

Bertindak sebagai nara sumber yaitu, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan Kemdikbudristek, BSKAP, Pusat Prestasi Nasional Kemdikbudristek serta Penulis. (Mas).

Kepala BGP Provnsi Sumatera Barat foto bersama dengan peserta usai acara penutupan, Jumat (22/9) malam. (Maswir Chaniago)