Padang  

Berharap Keajaiban Merpati Ditemukan

DISKUSI - peringatan 50 tahun hilangnya ReKtor UIN IB, Baharuddin Syarif, juga diisi dengan diskusi di Suara Kampus UIN IB Padang, Rabu (10/11).

PADANG – Rabu, 10 November 2021, 50 tahun sudah berlalu sejak hilangnya Rektor Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN IB) Baharuddin Syarif, saat dalam perjalanan dari Jakarta ke Padang.

Baharuddin Syarif hilang bersama pesawat Merpati Nusantara Airlines Vicers Viscount MZ 676 ‘Sabang’ secara misterius pada 10 November 1971 lalu. Waktu itu UIN IB masih berstatus sebagai IAIN IB.

“Saya waktu itu, datang langsung ke lokasi yang dikabarkan sebagai tempat hilangnya pesawat. Sungguh saya tidak menemukan satu serpihanpun di pinggir Pantai Sungai Nyalo Pesisir Selatan itu,” kata dosen UIN IB, Dr H Raichul Amar, di sela-sela acara di Suara Kampus UIN IB Padang, Rabu (10/11).

Hingga saat ini, meski sudah 50 tahun, sivitas akademika UIN IB masih berharap, bisa menemukan rektor mereka bersama pesawat yang ia tumpangi suatu hari nanti.

Harapan itu menyala lagi, berkat didengarnya kabar ditemukannya kapal Van Der Wick yang tenggelam di Laut Jawa. Kapal ini menjadi legenda, berkat novel Buya Hamka.

Raichul mengaku masih penasaran, akan keberadaan pesawat Merpati tersebut. Bukan tidak mungkin Allah SWT suatu saat nanti berkenan, memperlihatkan kuasanya pada manusia yang masih hidup pada waktu itu.

“Kata penduduk setempat, kawasan jatuhnya pesawat merupakan kawasan yang dipenuhi lunau atau lumpur tebal. Jadi kalau benar, tidak tertutup kemungkinan pesawat masih utuh dan kini terkubur di dalam lumpur,” ungkapnya.

Besar harapannya satu saat nanti, jika tidak dari rahim UIN IB sendiri, ada tim ekspedisi yang bisa mencari keberadaan pesawat tersebut. Berkat kecanggihan teknologi, bukan tidak mungkin harapannya menjadi kenyataan.

“Kapal Titanic saja bisa ditemukan oleh robot bawah laut. Semoga ada mahasiswa yang bisa mewujudkannya, atau dari unsur manapun terserah. Yang penting pesawat itu bisa ditemukan,” ujarnya.

Raichul sendiri telah berhasil mengkliping dari beberapa koran ibukota, akan peristiwa misterius tersebut. Ia pun hampir tak pernah absen menghadiri peringatan hilangnya mantan rektornya tersebut.

Untuk diketahui, pesawat Merpati Nusantara Airlines Vicers Viscount MZ 676 ‘Sabang’, hilang dalam perjalanan dari Jakarta tujuan Padang – Medan – Penang – Kuala Lumpur. Pesawat berisi 68 penumpang, dengan rincian 9 tujuan Medan, 52 Padang, 7 crew pesawat.

Baharuddin sendiri, waktu itu baru saja dilantik jadi Rektor definitif kedua IAIN IB, menggantikan Prof Dr Mahmud Yunus yang memasuki masa pensiun. (benk)