Atasi Persoalan Petani, Pemkab Tanah Datar Gandeng Fakultas Pertanian Unand

Pertemuan Pemkab Tanah Datar dengan jajaran Fakultas Pertanian Unand. (ist)

BATUSANGKAR – Persoalan yang dihadapi petani di Tanah Datar sejak sekian lama masih menyangkut kesejahteraan petani, hasil panen belum maksimal dan biaya produksi meningkat.

Untuk mengatasi persoalan ini, Pemkab Tanah Datar manggendang Fakultas Pertanian Universitas Andalas bekerjasama.

“Petani di Tanah Datar butuh dukungan Fakultas Pertanian Unand membantu mengatasi persaoalan dihadapinya agar hasil produksi mampu meningkatkan derajat petani, biaya produksi juga bisa ditekan,” kata Wabup Richi Aprian saat pertemuan dengan Dekan Faperta Unand Dr. Indra Dwipa, MS. Jumat (20/10).

Petani, katanya, ingin menghasilkan produk lokal yang bisa diangkat menjadi varietas unggul. Kemudian persoalan lainnya dihadapi petani, diantaranya penggunaan pestisida menyebabkan terjadinya penurunan kualitas tanah, dan upaya mengembalikan bibit dan varietas lokal ada.

Tentang varietas ini, Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Yulfiardi berharap dengan kerjasama ini akan menghasilkan varietas padi unggul nasional seperti Cisokan dan Sijunjuang.

“Dengan penerapan teknologi saat produksi padi yang menurun pada 5,2 ton per hektare akan bisa meningkat mencapai 7-8 ton per hektare dengan indeks panen juga meningkat 3-4 kali pertahun. Pada saat ini indeks panen hanya 2,7 pertahun,” jelas Kadis.

Menjawab keinginan ini, Dekan Faperta Unand Indra Dwipa menyatakan pihaknya siap mendampingi dan membantu mengatasi masalah petano dan pertanian di Tanah Datar.

“Kami siap membantu pengembangan pertanian ke depan, baik dalam hal teknis operasional di lapangan maupun dalam menentukan kebijakan-kebijakan tertentu berkaitan dengan pengembangan pertanian,” ucap Indra

Diutarakan, upaya harus dilakukan dalam mencapai target panen 3- 4 kali per tahun adalah mengidentifikasi permasalahan, kemudian menindaklanjuti dalam penyelesaian masalah.

Menurutnya, kalau mencapai target peningkatan jumlah panen, harus dilakukan menyiapkan pembenihan, pengadaan sarana dan prasarana seperti distribusi pengairan, teknologi pertanian dan ketersediaan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia. (ydi)