ASDP Urat Nadi Pariwisata Mentawai, Andalan Perekonomian Indonesia

Tahun 2016, PAD surfing hanya Rp.2.062.200.000, kunjungan wisatawan mancanegara 2.061 orang dan wisatawan Nusantara 12 orang.

Joni menyampaikan sejak dibukanya lockdown tahun 2022, pada Februari dan maret mulai terlihat kunjungan wisatawan mancanegara.

“Puncaknya, terlihat usai hari raya idul Fitri, sekira Minggu kedua Mei 2022. Wisatawan mancanegara tersebut berasal dari Australia, Brazil, Italia, Amerika, Jerman, Belanda, Scotlandia, Irlandia, Swedia, dan negara lainnya.Wisatawan mancanegara yang berkunjung saat awal pandemi Covid-19 tahun 2020 hingga 2021, merupakan traveler yang terkurung di Indonesia dan tidak bisa kembali ke negaranya, karena adanya kebijakan lockdown,” tuturnya.

Agar kunjungan wisatawan mancanegara dan Nusantra makin membludak, pihak pariwisata berencana dengan anggaran yang tersedia akan menggelar event-event nasional, seperti festival pesona Mentawai dan kontes surfing.

Selain itu, juga akan digelar iven internasional seperti indigenous event, mempertemukan suku asli pedalaman Siberut dengan wisatawan mancanegara untuk minat khusus lainnya seperti budaya, tracking, diving, dan snorkeling.

ASDP dan Pariwisata

Tentu tak hanya Kepulauan Mentawai yang menjadi target ASDP dan memajukan pariwisata dan perekonomian Indonesia. Cita-cita dan niat luhur ASDP bahkan lebih besar, yakni konektivitas seluruh destinasi bahari yang ada di Indonesia.

Bahkan menurut Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, ASDP memiliki 3 peran dalam pengembangan sektor pariwisata.

Pertama, sebagai pioneer atau dalam pengembangan wilayah baru dengan membuka lintasan yang mendukung pergerakan masyarakat dan lalu lintas barang. Kedua, sebagai enabler dimana ASDP berperan menyediakan layanan reguler untuk aktivitas sehari-hari.

“Dan ketiga, sebagai active player dimana ASDP berkontribusi terhadap pengembangan pariwisata dengan menyediakan konektivitas dan amenities,” kata Ira dalam keterangan persnya, seperti dikutip dari nusantaramaritimenews.id.

Jika melihat data penyeberangan ASDP, dari total 49 juta yang dilayani di seluruh Indonesia, lintasan Merak-Bakauheni sendiri berkontibusi sebesar 42,2 persen atau sekitar 20,7 juta penumpang yang menyeberangi Jawa-Sumatera setiap tahunnya. “Sehingga, ada potensi yang sangat besar disini, utamanya dalam pengembangan sektor pariwisata,” tutur Ira lagi.