Padang  

Alumni Universitas Bung Hatta Sukses Menjadi Entrepreneurist

Saat ini, meski di tengah Pandemi Covid-19, usahanya tetap berjalan dengan lancar. Bahkan, ia bisa membangkitkan perekonomian masyarakat di Kota Padang, Kab. Solok Selatan, Kab. Pesisir Selatan, Muko-muko (Bengkulu), dan daerah lainnya melalui usaha yang dijalankannya.

Masyarakat desa dan kota yang sebelumnya hanya berkerja dalam urusan domestik, kini, mereka telah aktif dan produktif dalam merintis karier di PT Duta Elok Persada tanpa harus mengabaikan keluarga. Demikian prinsip yang ditanamkan Wella kepada jaringannya.

“Saya sangat bersyukur. Alhamdulillah, penghasilan dan omset penjualan tetap stabil. Kisaran 5 hingga 20 juta sebulan. Di samping itu, bisnis ini menjadikan saya memiliki banyak rekanan sekaligus teman. Niat dan usaha yang serius dan sungguh-sungguh adalah kuncinya,”sebutnya.

Wella membuka kesempatan luas bagi masyarakat Sumatra Barat dan sekitarnya yang ingin menjalankan bisnis dengan sungguh-sungguh. Bagi yang berminat, silakan kunjungi instagram nu.amoorea.indonesia.padang atau melalui kontak 082281201088.

*Abenk, Sablon Inyiak: UMKM Berbasis Kearifan Lokal dan Nasional*

Tak kalah membanggakan juga, Syafri Antoni atau yang akrab disapa Abenk merupakan owner Sablon Inyiak. Ia merupakan Alumni Universitas Bung Hatta dari Program Studi Teknik Industri.

Sejak 2014 silam, ia menjadi salah satu penggerak ekonomi kreatif di bidang fashion atau jasa sablon dan konveksi di Kota Padang. Sablon Inyiak kini telah berdiri sebagai UMKM yang aktif dan produktif dan didukung oleh pemerintah untuk pengembangan usahanya.

Abenk telah meluaskan sayap usahanya menjadi suatu bidang usaha konveksi berbasis kearifan lokal. Ia menyebutnya @sablon_inyiak. Kata ‘inyiak’ diambil dari suatu istilah kesenian lokal, yakni silek harimau/inyiak. Di Minangkabau, harimau bisa juga disebut Inyiak. Sablon Inyiak melayani berbagai permintaan, seperti sablon pembuatan t-shirt, masker, dan goodie bag, dan produk lainnya.

Dengan memanfaatkan ungkapan atau istilah kedaerahan, produk @sablon_inyiak semakin diminati. Tidak hanya ungkapan-ungkapan kedaerahan yang mengandung nilai sosial, lokal, budaya, atau sekadar hiburan, desain Sablon Inyiak sendiri juga berasal dari permintaan konsumen.

Meski saat ini kondisi perekonomian Indonesia diterpa oleh Pandemi Covid-19, usahanya tidak terganggu. Permintaan masyarakat terhadap produknya cukup stabil bahkan meningkat, masker dan t-shirt misalnya.

Para pemesannya beragam, mulai dari pihak sekolah, universitas, perusahaan swasta, komunitas, hingga instansi pemerintahan datang untuk memesan masker, t-shirt, dan produk lainnya dalam jumlah menengah maupun banyak.