Adakan Rakor Kepemiluan, Polda Bakal Gelar Operasi Mantap Brata

Dalam rangka kesiapan pengamanan Pemilu 2024, Polda Sumatera Barat menggelar rapat koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral pada Jumat (6/10), di ruang Jenderal Hoegeng Mapolda Sumbar.

PADANG – Dalam rangka kesiapan pengamanan Pemilu 2024, Polda Sumatera Barat menggelar rapat koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral pada Jumat (6/10), di ruang Jenderal Hoegeng Mapolda Sumbar.

Rakor tersebut dibuka dan dipimpin Biro Operasi ( Karo Ops ) Kombes Pol Djajuli SIK mewakili Kapolda Sumbar.

Rakor lintas sektoral ini dihadiri Forkopimda, KPU , Bawaslu , Pejabat Utama Polda , Kabag Ops dan Kasat Intelkam Polres sejajaran, perwakilan pengurus Parpol, serta tokoh masyarakat.

Kombes Pol Djajuli saat membacakan amanat Kapolda menyampaikan, dalam rapat koordinasi lintas sektoral ini membahas persiapan pelaksanaan Operasi Mantap Brata Singgalang 2023-2024 dalam rangka kesiapan Pengamanan Pemilu 2024.

Diketahui bersama, pada tahun 2024 Indonesia akan melaksanakan pemilu serentak. Saat ini sudah berada dalam tahapan pemilu dan segera akan memasuki tahapan inti, meliputi pendaftaran dan penetapan calon presiden, wakil presiden, calon legislatif, dan calon anggota DPD.

Terkait Pemilu serentak 2024, Presiden RI Joko Widodo menekankan pentingnya momen politik ini sebagai pesta demokrasi terbesar yang diselenggarakan serentak ditahun yang sama. Presiden menyadari ini adalah pekerjaan besar yang akan sangat mempengaruhi masa depan bangsa dan negara Indonesia, Pemilu 2024 dianggap sebagai titik persimpangan sejarah Indonesia dalam mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”.

“Polri sebagai pemelihara kamtibmas dan penegak hukum membutuhkan dukungan semua pihak untuk menciptakan rasa aman, mengatasi potensi kerawanan, dan memastikan pemilu berkualitas,” katanya.

Untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif selama pemilu dan menciptakan Pemilu yang jujur dan adil, Polri melaksanakan Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi “Mantap Brata” akan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan sasaran mengamankan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu mulai partai politik, calon perorangan, hingga kegiatan masyarakat.

“Operasi kepolisian tersebut akan dilaksanakan selama 222 hari terhitung mulai tanggal 19 Oktober 2023. Kegiatan Operasi ini melibatkan instansi dan lembaga terkait dengan membentuk Satgas-satgas yakni Satgas Preemtif, Preventif, Gakkum, Humas, Tindak dan Satgas Bantuan Operasi,” ujarnya.

Berdasarkan data yang sudah ditetapkan oleh KPU, ada 4.086.606 pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya di 17.569 TPS yang tesebar pada 1.265 Nagari, Desa dan Kelurahan di 179 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten / Kota di Sumatera Barat.

Kemudian, berdasarkan pemetaan yang sudah dilakukan oleh Polres jajaran sesuai dengan indikator yang sudah ditentukan terdapat TPS dengan kategori sangat rawan, 424 TPS kategori rawan dan sisanya 17.117 TPS kurang rawan.

“Dari data tersebut, kita telah memahami tantangan dan beban tugas yang akan dihadapi, sehingga untuk mengatasi tantangan tersebut, kita perlu menerapkan kebersamaan, sinergi, komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi sebagai pendekatan yang efektif,” ungkapnya.

Dalam mengevaluasi pelaksanaan Operasi Mantap Brata Singgalang 2014 dan 2019, maka terdapat beberapa permasalahan yang pernah terjadi, dari permasalahan dalam penyelenggaraan Pemilu sebelumnya dan potensi kerawanan yang terus berubah seiring dengan meningkatnya dinamika dalam penyelenggaraan pemilu setiap tahunnya. (deri)