8 Negara Ikut Program Kesehatan Ibu dan Anak di Sumbar

Foto bersama pada pembukaan kegiatan Knowledge Sharing Program On Maternal And Child Health Handbook yang berlangsung di di Auditorium Gubernur Sumatera Barat (Sumbar). Ist

PADANG-Delapan negara mengikuti Program Berbagi Pengetahuan Buku Panduan Kesehatan Ibu dan Anak di Sumbar, selama empat hari ke depan, dari 10-14 September 2023. Delapan negara yang ikut adalah Laos, Kamboja, Kenya, Madagascar, Tajikistan, Thailand, Vietnam dan Timor Leste.

Kegiatan yang Mengusung tema “Memberdayakan Keluarga dalam Kesinambungan Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak melalui Kolaborasi Lintas Sektor dengan Menggunakan Buku KIA” resmi resmi dibuka Menteri Kesehatan RI diwakili Wamenkes dr. Dante Saksono Harbuwono, di Auditorium Gubernuran Sumatera Barat (Sumbar), Jl. Sudirman, Padang, Senin (11/9/2023).

Peresmian kegiatan bertajuk Knowledge Sharing Program on Maternal and Child Health Handbook (KSP-MCH) 2023 ini ditandai dengan pemukulan gandang tambuah oleh Wamenkes bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Kepala Kantor Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia, Takehiro Yasui.

Wamenkes Dante Saksono dalam sambutannya menyebut, KSP-MCH merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Provinsi Sumbar dengan JICA dan Kementerian Kesehatan yang akan diselenggarakan di Kota Padang, Kota Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Sebanyak delapan negara asing ikut berpartisipasi dalam program ini, yakni dari Laos, Kamboja, Kenya, Madagascar, Tajikistan, Thailand, Vietnam dan Timor Leste.

“Kesehatan ibu dan anak terus mengalami penurunan di dunia, termasuk di Indonesia. Ini sangat penting untuk ditangani sedari dini. Karena itu petugas kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan pada ibu dan anak perlu terus ditingkatkan. Kami berharap program ini dapat menghasilkan solusi peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik,”ujar Wamen.

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi dalam sambutannya mengungkapkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kesehatan telah menjadikan Buku KIA sebagai instrument yang sangat membantu melalui pemberdayaan keluarga dan Masyarakat yang telah diperkenalkan sejak tahun 1994, diterapkan di Indonesia sejak tahun 1997 dan di Provinsi Sumatra Barat penerapannya pada tahun 1999, dan pada tahun 2004 melalui SK Menkes No 284/MENKES/SK/III/2004 dinyatakan bahwa Buku KIA merupakan satu-satunya buku Pencatatan Kesehatan Ibu dan Anak.

Peningkatan kesehatan ibu dan anak lanjut gubernur adalah target Sumatera Barat dalam Pencapaian pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan mensinergikan 17 indikator TPB tersebut dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026. Hal ini sejalan dengan Misi Pertama RPJMD Sumatera Barat yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang sehat,berpengetahuan, terampil dan berdaya saing menuju Generasi Emas tahun 2045.

“Untuk itu Saya sebagai Gubernur Sumatera Barat mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan, organisasi profesi terkait dan JICA atas dipilihnya Sumatera Barat sebagai lokus pembelajaran dan sosialisasi Buku KIA khusus bayi kecil yang merupakan buku tambahan yang digunakan bersamaan dengan Buku KIA. Buku ini diharapkan dapat membantu dalam menjaga mutu layanan khususnya bagi bayi-bayi muda dengan berat badan lahir rendah,”ungkap gubernur.

Knowledge Sharing Program (KSP) merupakan bagian dari kerangka proyek kerjasama teknis Lima Tahun (2018-2023) antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan JICA. Setiap tahunnya, KSP menyelenggarakan kursus internasional.

Tahun ini dengan dukungan kolaborasi Kementerian Sekretaris Negara, Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Daerah Sumatera Barat, kursus yang dilaksanakan di Sumatera Barat, Indonesia pada tanggal 10 hingga 14 September 2023 bertemakan “Pemberdayaan Keluarga dalam Kesinambungan Perawatan Ibu, Kesehatan Bayi Baru Lahir dan Anak Melalui Kolaborasi Lintas Sektor dengan Menggunakan Buku KIA”.

Peserta terdiri dari 26 (dua puluh enam) peserta yang berasal dari 9 negara yaitu Kamboja, Kenya, Tajikistan, Madagaskar, Thailand, Timor Leste, Vietnam, Laos dan Indonesia. Selama lima hari pelatihan, peserta akan meninjau pelayanan kesehatan di Provinsi Sumatera Barat melalui kunjungan lapangan ke RSUP Dr. M Djamil Kota Padang; Posyandu, Puskesmas dan Kids and Mom Care di Kota Solok, dan tempat terakhir yang dikunjungi adalah Dasa Wisma di Kabupaten Tanah Datar. 107