Padang  

20 Mahasiswa KKN PMM Unes Berikan Pelatihan di Nagari IV Koto Mudiek

Kebersamaan Tim KKN-PMM dengan perangkat nagari dan masyarakat. (*)

PADANG – Sebanyak 20 orang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN PMM) Universitas Ekasakti peduli terhadap masyarakat Nagari Tuik IV Koto Mudiek Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan dengan mengadakan berbagai kegiatan pelatihan.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan anggaran Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kemendikbud Ristek tahun anggaran 2023, kata Ketua Tim Pelaksana DR Ir Murnita, M.P di ruang kerjanya Fakultas Pertanian Universitas Ekasakti.

Pelaksanaan kegiatan itu terdiri dari Ketua DR Murnita dengan anggota DR Afrijon dari Universitas Tamansiswa dan Ir Gusriati M.Si dari Universitas Ekasakti dan pelaksana dilapangan 20 orang mahasiswa, berasal dari Fakultas Pertanian Unes sebanyak 16 orang mahasiswa Pertanian dari Prodi Agroteknologi, 12 orang Prodi THP, 2 orang Prodi Agribisnis, Fakultas Teknik dan Perencanaan dua orang dari Prodi Teknik Mesin, Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi dua orang.

Mahasiswa berperan aktif dalam memberikan solusi atas permasalahan mitra dalam kurun waktu selama 40 hari di lapangan. Tentunya dengan konsep ‘bekerja bersama masyarakat’ sebagai pengganti konsep ‘bekerja untuk masyarakat’.

Pelaksanaan KKN PMM di Nagari Tuik IV Koto Mudiek Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Program ini kata DR Murnita bertujuan meningkatkan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat.

Tema yang diusung dalam transfer teknologi ini ‘pelatihan pembuatan pupuk organik dari feses sapi dan pembuatan pakan ternak (Silase) dari jerami jagung’. Itu merupakan bagian dari program KKN PMM yaitu sistem integrasi tanaman jagung hibrida dengan ternak sapi menuju pertanian berkelanjutan.

Dikatakan sasaran utama yang menjadi target program kegiatan adalah peternak sesuai dengan tema yang diangkat dalam pelatihan, usaha tani jagung mempunyai output sampingan yang belum dimanfaatkan secara optimal yakni jerami jagung, yang dapat dijadikan bahan organik dan pakan ternak.

“Pakan ternak yang diawetkan dari jerami jagung dapat digunakan untuk pakan sapi. Peternak sapi menghasilkan kotoran ternak yang dapat dijadikan pupuk organik untuk tanaman jagung. Keduanya dapat diintegrasikan satu sama lain,” ucap Murnita. (009)