Padang  

Upgrisba Gelar Festival Budaya Minangkabau dan Kompetisi Bisnis Plan

PADANG.- Universitas PGRI Sumbar kembali menggelar Festival Budaya Minangkabau dan kompetisi Bisnis Plan di Upgrisba Convention Centre (UPCC) milik kampus Perguruan Tinggi (PT) swasta terbesar di Padang Selasa (27/5).

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Upgrisba Prof. DR. Ansofino. Hadir pada acara itu Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) DR. Dasrizal, M.Pd, Para Wakil Rektor Jaruddin Ph.D, Dr.Rina Widiana dan Srimelmaty Ph.D, ketua ketua Prodi dan Tim Dosen Budaya Minangkabau dan Kewirausahaan.

Rektor Ansofino dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Festival Budaya Minangkabau dan Kompetensi Bisnis Plan ini bukan hanya kegiatan rutin akhir semester, tapi diharapkan memiliki nilai lebih dari sekedar mata kuliah.

“Mahasiswa dan dosen hendaknya mampu mendigitalisasi budaya Minangkabau sehingga kekayaan budaya menjadi bahagian dari bisnis dan uaaha ekonomi kreatif ” kata Rektor.

Karena itu tambah Rektor, kuliah budaya Minangkabau dirangkai dengan perkuliahan kewirausahaan. “Orang Minangkabau memiliki potensi entrepreneur, mahasiswa diharapkan mengembangkan potensi itu sebagai modal sosial” kata Profesor.

Kegiatan Festival semester genap tahun 2023 yang diketuai oleh Maretta MM ini menampilkan pagelaran seni antar kelas yang mengikuti perkenalkan Budaya Minangkabau dan Kewirausahaan. Dibanding tahun lalu, jumlah lokal mengikuti perkuliahan wajib ini jauh lebih sedikit .

“Semester ini yang ikut festival Budaya Minangkabau hanya 4 sesi dan Kewirausahaan 5 sesi dengan jumlah mahasiswa 360 orang. Dibanding semester sebelumnya masing masing mata kuliah mencapai 15 sesi”

Walaupun jumlah mahasiswa untuk kegiatan Festival semester ini tak sebanyak sebelumnya, namun dari sisi konten kegiatan tidak kalah baiknya.

Salah seorang dosen panitia pelaksana Dr.Zulfa mengatakan bahwa kegiatan ini menghadirkan dua nara sumber yaitu seorang Aidila Darmawahyuni Enterperneur & Fasilitator Google Gapura Digital yang juga seorang eksportir bumbu rendang yang malang melintang dalam bisnis randang sampai ke manca negara. “Kita harapkan mahasiswa termotivasi untuk menjadi pebisnis randang dan kuliner Minangkabu lainnya” kata Zulfa.

Untuk diskusi budaya, dihadirkan Ediwar Ph.D aakademisi dari ISI Padang Panjang dan budayawan yang pernah menjadi ketua pelaksana Festival Silek Sedunia. “Pak Edwar memberikan materi resensi filem Surau dan Silek” ujar Zulfa

Setelah paparan kedua nara sumber, diputar filem Surau dan Silek, mahasiswa disuguhi nonton bareng film yang mengajarkan bahwa salat, salawat dan silat merupakan modal sosial generasi Minangkabau. “Selesai pemateri selanjutnya mahasiswa nobar film Surau dan Silek yg memiliki nilai nilai karakter pendidikan yg luar biasa dlm film ini” kata Zulfa.

Mahasiwa yang mengikuti perkuliahan Kewirausahaan mengikuti kompetisi bisnis plan. “Mereka berlomba pula membuat perencanaan bisnis sebagai salah satu goal mata kuliah ini” tambah Zulfa.

Pada acara pagelaran budaya tampil 4 sesi yaitu Prodi Informatika20 A tari pasambahan, Informatika 20 BD dan Matematika 21 AB menampilkan
Baralek Gadang dan Informatika 20 C Randai. Bertindak sebagai juri pagelaran seni adalah DR. Zulfa, M.Pd M.Hum, Drs. M.Khudri M.Pd dan Refni M. Hum. (M.Khudri).