Padang  

Wamendag Jerry: SRG Berdayakan Petani Sumatera Barat, Tingkatkan Produktivitas

Penguatan SRG juga dilakukan pada 2023 melalui penambahan komoditas yang dapat diresigudangkan, penambahan plafon pembiayaan SSRG kepada bank penyalur, serta percepatan beroperasinya Lembaga Pelaksanaan Penjaminan SRG.

Wamendag Jerry menjelaskan, pemerintah berupaya agar SRG terus berkembang untuk dapat dimanfaatkan pelaku usaha. Berjalannya implementasi SRG di suatu daerah dapat dilihat dari adanya beberapa faktor.

Faktor-faktor tersebut yaitu dukungan pemerintah pusat dan daerah serta lembaga SRG yang terlibat; pengelola gudang yang mandiri dan profesional; infrastruktur pendukung; jaringan pemasaran; dan kelembagaan petani/nelayan/peternak di lokasi gudang SRG.

Faktor-faktor ini akan membentuk ekosistem yang akan menunjang pelaksanaan SRG dan
tentunya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat luas.

“Pembentukan ekosistem perdagangan komoditas merupakan pekerjaan rumah bagi kita bersama untuk mendukung pengembangan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat luas di seluruh penjuru negeri ini. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memberikan dukungan dengan mekanisme SRG dan PLK agar sektor hilir perdagangan semakin berkembang dan menguntungkan,” pungkas Wamendag Jerry.

Dalam rapat koordinasi tersebut, Widiastuti menyampaikan, di Sumatra Barat, terdapat enam gudang SRG. Rinciannya, satu gudang di Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh, dan dua gudang di Kabupaten Lima Puluh Kota. Tiga gudang SRG (Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Lima Puluh Kota) telah menerbitkan total delapan resi gudang dengan nilai resi gudang Rp231 juta untuk komoditas gabah, beras, gambir, dan jagung.

Widiastuti juga berharap, pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi, dapat bersinergi mengoptimalkan pemanfaatan gudang SRG yang telah dibangun dengan membentuk lembaga SRG, seperti pengelola gudang dan Lembaga Penilai Kesesuaian (uji mutu komoditas).

“Pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi, diharapkan terus berkoordinasi untuk mendorong bank daerah Nagari Sumatra Barat untuk menjadi bank penyalur SSRG. Selain itu, pemanfaatan SRG tidak terbatas pada gudang yang telah dibangun Kementerian Perdagangan. Perluasan implementasi SRG juga dapat dilakukan secara masif dengan menggandeng gudang swasta yang ada,” tandas Widiastuti.

Turut hadir pula dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatra Barat Asben Hendri, Bupati Pasaman Barat Hamsuardi, Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Medison, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok Selatan Zigo Rolanda. Selanjutnya perwakilan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), perwakilan dari Bank Nasional Indonesia (BNI), dan pengelola gudang SRG di Sumatra Barat. (*)