Walau Harga Kedelai Mahal, Sebagian Pedagang Tahu Pilih Pertahankan Harga

Suasana pasar di Padang Panjang

PADANG PANJANG – Kendati terjadi kenaikan harga kedelai, bahan pokok pembuatan tahu dan tempe, pedagang di Pasar Pusat memilih tidak menaikkan harga dagangannya. Mereka mengaku, takut para pelanggan kabur dan dagangannya sepi.

Pedagang tahu dan tempe, Vicky Ardiansyah (20) dan Nurlaili (51) kepada Kominfo, Selasa (22/2) menyebutkan, kenaikan harga kedelai yang biasanya hanya Rp 530.000/karung, kini naik menjadi Rp 590.000 /karung.

“Hanya sebagian pedagang saja yang menaikkan harga jual tahu dan tempe. Kalau saya memilih tidak menaikkan harga. Takut para pelanggan kabur dan sepi pembeli. Serta malah membuat penurunan omzet nantinya,” sebut Vicky.

Vicky yang membuat sendiri olahan tahu dan tempenya menjelaskan, akan mengurangi jumlah produksi tahu dan tempe yang dibuat. Ini merupakan dampak dari kenaikan harga kedelai.

“Terjadi pengurangan jumlah pembeli dan penurunan penjualan, khususnya untuk tahu goreng. Sebelumnya biasa terjual tiga kotak, sekarang hanya terjual satu setengah kotak saja,”

ungkapnya seraya mengatakan ketersediaan kedelai untuk beberapa hari ke depan masih ada. (mc/aci)