Viral, Orang Tua Murid di Pasaman Berseragam SD

LUBUK SIKAPING – Nasib pelajar masih terkatung-katung ulah pandemi corona. Meski proses belajar mengajar dengan metode luar jaringan atau dalam jaringan sudah dimulai 13 Juli lalu, namun ini seperti pisau bermata dua.
Tidak masuk anak sekolah, rasa-rasa ada yang kurang oleh orang tua ketika mengajar anaknya di rumah. Mereka merasa tidak yakin pelajaran akan masuk ke otak anak, ada pula yang tidak tahu harus memulai dari mana untuk mengajarkan sang anak. Mau menyekolahkan anak untuk proses belajar tatap muka seperti biasanya, pemerintah pula tidak mengizinkan, lantaran cukup berbahaya.

Di tengah kondisi seperti ini, di Pasaman viral sebuah foto orang tua memakai baju lengkap layaknya pelajar SD. Memakai baju putih celana merah lengkap dengan atribut topi, dasi, sepatu warna hitam dan memakai kaus kaki. Foto ini viral di jejaring sosial facebook.

Foto ini diunggah oleh akun Ahmad Yandri, Senin (20/7) pagi. “Pagi ini, Senin 20 Juli 2020. Virus corona datang mengetuk seluruh penduduk bumi, canda tawa di sekolah-sekolah terdengar sunyi karena peraturan pemerintah yang membuat belajar di rumah diperpanjang dan menyuruh wali murid menjemput dan mengantar tugas ke sekolah. Ternyata, itu tidak menyurutkan semangat orang tua, bang Candra wali murid SDN 20 Rambah Lanai Padang Balai datang ke sekolah sambil memakai seragam lengkap. Tapi kita tidak tahu, apakah ini karena rasa senang atau justru bentuk protes,” tulis Ahmad Yandri di wall facebooknya dengan diakhiri animasi tertawa dan sebuah foto yang menjadi pendukung narasi yang ditulisnya.

Dalam foto tersebut, wali murid disebut bernama Candra. Ia memakai pakaian sekolah lengkap layaknya anak SD dan menyandang tas. Di tangannya, setumpuk buku pelajaran dipegang erat. Di belakang Candra, terpampang alamat SD yang diketahui berlokasi di Kecamatan Padang Gelugur.

Sejak status ini diupload Ahmad Yandri, setidaknya sudah dibagikan oleh netizen sebanyak 635 kali hingga pukul 21.00 malam dan 298 komentar. Netizen menilai, ini adalah bentuk semangat sang wali murid untuk mengurus proses belajar dan mengajar anaknya di masa pandemi. Ada pula ini bentuk protes, lantaran tidak menentunya nasib pendidikan di masa pandemi corona. (can)