Uang Ganti Untung Jalan Tol Padang Pariaman – Pekanbaru Jangan Jadi Sumber Malapetaka

Ketua TSR 22 Padang Pariaman Armeyn Rangkuti menyerahkan bantuan uang senilai Rp5 juta secara simbolis ke pengurus Surau Jambu Singguliang Lubuk Alung. (damanhuri)

PARIK MALINTANG – Masyarakat yang menerima ganti untung tanahnya dari dampak pembangunan jalan tol, harus bersyukur dan mensyukuri sebagai nikmat Tuhan yang paling besar. Apalagi, tak ada istilah ganti rugi. Yang ada hanya ganti untung.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pembangunan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Padang Pariaman Armeyn Rangkuti yang bertindak sebagai Ketua Tim 22 TSR daerah itu menyampaikan hal itu, Selasa (20/4) malam di Surau Jambu, Singguliang II, Nagari Singguliang Lubuk Alung.

Masyarakat Singguliang Lubuk Alung termasuk yang terbanyak menerima ganti untuk, lantaran wilayah nagarinya dilewati jalan tol Padang Pariaman – Pekanbaru. “Jangan sampai persoalan ganti untung jadi sumber malapetaka di tengah keluarga,” tegasnya.

Dia juga menegaskan, dampak pandemi covid terhadap perekonomian lumayan terasa dan malah menjadikan sebagian mata pencaharian orang pada hilang. “Tentunya, kondisi ini tidak saja daerah kita yang mengalami. Dunia ikut terkena. Jadi, mari berhemat,” ulas dia.

“Jalani Ramadhan dengan apa adanya, dan hadapi lebaran dengan sederhana. Tak usah berlebihan. Pemerintah tetap berupaya melakukan yang terbaik demi masyarakatnya,” ungkap Armeyn Rangkuti.

Armeyn Rangkuti juga menyampaikan terima kasih Pemkab Padang Pariaman yang telah menyukseskan agenda besar, akhir tahun lalu, yakni Pilkada yang menghasilkan kepala daerah terpilih dilantik.

“Mari kita jadikan perbedaan pilihan dan pandangan politik sebagai dinamika yang berkembang di tengah masyarakat. Sekarang, tinggal kita bagaimana menyukseskan secara bersama agenda nasional berupa pembangunan jalan tol, yang melewati nagari ini,” ungkapnya. (damanhuri)