Tuntut Haknya, Belasan Pekerja Mengadu ke Dinas Tenaga Kerja Padang

Belasan pekerja ini menuntut haknya pada perusahaan tempat mereka bekerja. Yuke

PADANG-Belasan pekerja PT.Gunung Pulo Sari yang bergerak dibidang fultarisi ban, menuntut hak mereka yang hingga kini belum dibayarkan pihak perusahaan. Pada Jumat kemarin, pekerja mendatangi Dinas Sosial dan Ketenaga Kerjaan (Dinsosker) Kota Padang, untuk tahap mediasi. Namun perwakilan perusahaan tidak pernah datang.

“Jumat kemarin, merupakan mediasi tahap dua. Perwakilan perusahaan tidak juga datang,” kata Zulkifli, salah seorang pekerja di peruhaan fultarisi ban tersebut, Senin (9/12).

Dikatakannya, saat meminta gaji para pekerja diberikan surat pernyataan dan perjanjian, yang diberikan oleh pihak perusahaan. Surat tersebut terpaksa mereka tanda tangani, agar gaji mereka tetap dibayarkan.

“Pada intinya kami diberhentikan tanpa pesangon, sejak Oktober 2019,” kata Zulkifli.

Disebutkannya, perusahaan akan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi namun hingga kini belum ada jalan keluarnya.

“Perusahan ini terbagi dua, satu dibagian pabrik dan satu satu lagi dibagian pemasaran. Khusus untuk pabrik itu sudah ditutup, sejak Oktober 2019 dan tidak ada aktivitas, “ujar Zulkfili, didampingi Masri, Agus Kirwanto, Salem Yasril dan lainnya.

Tak hanya itu, antara pihak perusahan dan pekerja hingga masih tahap mediasi.

“Saat mediasi tidak ada yang datang dari pihak perusahan, sehingganya belum ada titik temunya,” ujarnya. Kepada awak media para pekerja menuturkan, gaji yang diterima di bawah UMR.

“Rata-rata gaji para pekerja Rp1.500.000 dan paling tinggi Rp1.700.000. Bahkan ada pekerja yang sudah pensiun, tapi masih dipekerjakan. Tak hanya itu, bahkan di non aktifkan tanpa pesangon,” imbuhnya,

Selain itu dijelaskan, dalam hal ini pihak perusahaan tidak ada memberikan surat teguran pertama hingga kedua, kepada pekerja. Para pekerja berharap, agar dibayar pesangonnya sehingga masalah ini dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan atau mediasi guna mencari jalan keluarnya.rik

“Kalau kami lihat tampaknya tidak ada niat baik dari perusahan, dalam menyelesaikan masalah ini,” ucapnya.

Di antara belasan pekerja itu, terlihat satu pekerja perempuan. Dia Nelly, administrasi di pabrik.