Tranportasi Darat punya Andil Besar Merajut Keberagaman Bangsa

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan

PADANG – Transportasi darat memiliki andil besar untuk menjalin persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu, transportasi darat merupakan elemen penting untuk konektivitas nasional, serta berkontribusi besar dalam pembangunan.

Demikian ditegaskan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada Webinar dengan tema Transportasi Merajut Keberagaman, Rabu (19/8/2020).

Webinar itu dihadiri Kepala BPTD Wil III Sumbar Deny Kusdyana, Kepala Dishub Sumbar Heri Nofiardi, Dishub Padang, Ditlantas Polda Sumbar, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumbar, Jasa Raharja Sumbar, DPD Organda Sumbar, Aptrindo Sumbar, Damri Sumbar, ASDP Sumbar, dan puluhan pimpinan PO (Perusahaan Otobus), dan Karoseri.

Menghadirkan narasumber keynote speech yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan rekaman video oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Narasumber yakni Budi Setiyadi (Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub), Benny Susetyo (Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP), Harya S Dillon (Sekjen Masyarakat Transportasi Indonesia), dan Theresia Ismiyanti Prismiar (pelaku ojek online).

Mengutip data studi yang dilakukan LPPM Fakultas Ekonomi UI, dikatakannya dengan kenaikan stok jalan sebanyak 1 persen akan menaikkan pertumbuhan ekonomi 8,8 persen.

“Transportasi darat ini merupakan elemen penting untuk konektivitas nasional, dan berkontribusi besar dalam pembangunan Indonesia,” ujar Luhut.

Untuk itu, membangun infrastruktur jalan sangat penting dilakukan. Baik dalam bentuk investasi pemerintah maupun swasta dalam proyek kerja sama dengan pemerintah dan badan usaha atau KPBU. Luhut mencontohkan, pemerintah saat ini akan membangun jalan tol di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Bali. Selain itu, pemerintah juga memiliki rencana membangun jaringan kereta api di pulau tersebut.

Soal kereta, Luhut memastikan pemerintah terus mendorong transportasi massal berbasis kereta api. “Bangun kereta ini kita dapat menghemat Rp40 triliun dari operasi kendaraan bermotor dan Rp60 triliun untuk waktu perjalanan,” katanya.

Nilai itu setara dengan 4 persen PDB di Jabodebek. Apalagi, penggunaan transportasi massal juga mengurangi kemacetan secara signifikan.

Data PT KAI Commuter Line, tercatat penumpang commuter mencapai 336 juta dari dan menuju Jakarta, ke dan dari wilayah sekitar Jakarta pada 2019.

“Konektivitas darat, laut, udara yang terintegrasi akan membantu di dalam upaya pemerataan ekonomi nasional bagi negara besar seperti Indonesia yang terdiri dari lebih 17.500 pulau,” jelasnya.

Sementara Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, transportasi berperan merajut serta mempersatukan ragam aktivitas perekonomian, sosial, dan budaya di Indonesia. Terlebih pada masa pandemi Covid-19, transportasi menjadi urat nadi pemulihan roda ekonomi dan sektor lainnya.

“Guna merajut simpul-simpul konektivitas, negara harus hadir memfasilitasi mobilitas rakyat di manapun dan kapanpun melalui pembangunan infrastruktur transportasi,” kata Budi KS.

Sedangkan Menko Marves Luhut Panjaitan mengatakan, transportasi punya peran besar menggenjot pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat untuk membangun infrastruktur transportasi darat itu. (yose)