Agam  

Titik Kulminasi Hari Tanpa Bayangan di Sumbar 18-20 Maret

Kepala BMKG Koto Tabang, Wandayantolis

LUBUK BASUNG – Kepala Badan Meteologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Pemantau Global Atmosopheric Watch (GAW) Bukit Koto Tabang berlokasi di Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, Wandayantolis mengatakan, titik kulminasi matahari perkiraan Hari Tanpa Bayangan (HTB) bakal terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Barat mulai Rabu 18-20 Maret 2020.

Wandayantolis kepada Topsatu, Selasa (17/3) menjelaskan, peristiwa hari tanpa bayangan itu pada bayangan benda-benda yang berdiri tegak tidak terlihat, maka perkiraan hasil pengamatan perlintasan peredaran matahari dimana hari tanpa nayangan tersebut terjadinya pada titik kulminasi matahari.

“Hari tanpa bayangan terjadi pada tengah hari, pada disaat itulah matahari tepat berada 90 derajat di atas benda atau badan kita. Dengan sendirinya, bayangan tersebut akan jatuh tepat di dasar benda atau dibawah kaki seseorang, sehingga terlihat seolah-olah bayangan tersebut tidak ada,” jelas Wandayantolis.

Disebutkan, sejumlah wilayah di Sumatera Barat yang mengalami kulminasi matahari tanpa bayangan pada Rabu (18/3) adalah Padang, Sungai Dareh, Pariaman, Parik Malintang, Arosuka, Sawahlunto, Muaro Sijunjung, kemudian Kamis (19/3) Payakumbuh, Batusangkar, Solok, Padang Panjang, Bukittinggi dan Lubuk Basung.

Sedangkan pada Jumat, (20/3) di Sarilamak, Lubuk Sikapiang, Simpang Ampek tepat pukul 12,28 Wib. Secara umum, wilayah Indonesia berada di antara titik balik utara dan titik balik selatan, maka akan mengalami dua kali hari tanpa banyangan yang disebut kulminasi matahari.

Disebutkan, pada 20 Maret 2020 matahari tepat berada di ekuator, maka pada saat itu kota-kota yang berada di sekitar ekuator akan mengalami hari tanpa bayangan, Sumatera Barat sendiri juga dilalui gari ekuator untuk titik kulminasi pada 18 sampai 20 Maret 2020 adalah daerah bagian Pasaman, kemudian wilayah Pesisir Selatan akan terjadi sebelum 20 Maret. (Kasnadi.NP)