Hukum  

TGIPF: Penyebab Insiden Kanjuruhan karena SOP dan Ketentuan tidak Dijalankan

Rhenald Khasali

“Pengamanan atlet-atlet sepak bola bukan semata-mata dengan kenderaan taktis (Rantis) Barak Kuda tetapi adalah lebih kepada keselamatan dan kenyaman serta budaya dimana orang saling menghormati satu sama lain, bahkan ada yang mengatakan kalau misalkan tuan rumah yang mengedepan timnya harus menang, maka ini menimbulkan semua tumbang tindik,” kata Kasali.

Pada kesempatan itu, Kompolnas mengatakan bahwa mereka bukan lembaga yang melakukan investigasi tapi bertugas untuk kepentingan pengawasan polisi. “Jadi kami juga mempertanyakan kenapa terjadi seperti itu. Ada indikasi-indikasi misalnya pertandingan tetap dilakukan di malam hari, kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur pertandingan itu dimalam hari,” ujar Kasali

Kasali menambahkan pihaknya juga akan memanggil pengurus PSSI dan PT LIB pada Selasa (11/10/2022), dan sejumlah pihak yang terkait kasus ini.

Terkait penggunaan Gas Air mata, Kasali mengatakan pihaknya sedang membahas hal itu. Memang ada korban yang hari itu, tidak merasakan apa-apa tapi besoknya matanya terlihat hitam kemudian matanya menurut dokter bisa normal kembali dalam waktu sebulan itupun kalau bisa normal.

Salah satu kecurigaan TGIPF adanya dugaan gas air mata sudah kadaluarsa, itupun sudah dibawa dan diperiksa di laboratorium dan jika terbukti maka itu penyimpangan.

“Jadi bukan senjata untuk mematikan tapi untuk melumpuhkan supaya tidak terjadi agresitas, sehingga yang terjadi adalah justru mematikan itu harus diperbai,” ungkapnya.

Selain itu, Kasali menilai tidak banyak orang mengerti aturan FIFA, bahkan berdasarkan aturan FIFA bahwa polisi berseragam dan tentara tidak boleh di dalam stadion. Selama ini bertahun-tahun dibiarkan, oleh karena itu, saatnya ditegakkan aturan.

Kasail menegaskan bahwa TGIPF tidak hanya fokus di Kanjuruhan tapi juga ingin memberikan rekomendasi nasional, jadi bukan masalah hukum menghukum.

TGIPF tidak mengintervensi kepolisian, begitu juga kepolisian tidak mengintervensi lembaga lain yang sudah dilakukan tapi yang lakukan TGIPF adalah mencari akar masalahnya supaya tidak terulang lagi di stadion-stadion lainnya.

“Maka perhatian Tim Pencari Fakta itu, adalah untuk merubah dan memperbaikan peradaban budaya sepak bola supaya nyaman dan aman serta menyenangkan bagi penonton dan atlet sepak bola,” ujarnya. (deri)