Anda Perokok Berat? Ini Terapi Ampuh Hentikan Merokok

Makanya, kata Benni kebiasaan merokok itu susah untuk menghilangkannya jika tidak dari niat sendiri. Meskipun sudah mencoba-coba ingin berhenti jika tidak dari niat sendiri sangat susah pula.

“Intinya paling utama niat. Saya niatkan lalu praktekan, insyaallah sejak 2002 sudah tidak merokok lagi. Dan, itu saya ingin terapkan kepada semua orang dekat saya bahkah masyarakat baik itu memberikan pengalaman bagaimana saya berhenti merokok. Dari situ saya belajar untuk memberikan terapi bagi masyarakat yang ingin berhenti merokok,” katanya.

Dilanjutkan Benni, sejak 2010 dirinya sudah menjadi terapis bagi mereka yang ingin berheti merokok. Bahkan, dirinya di Payakumbuh biasanya dalam sehari pasien yang datang itu dalam sehari yang datang itu sekitar lima orang atau lebih.

“Sejak saya pindah kesini (Padang-red) kan tidak begitu banyak yang tahu. Tapi jika di Payakumbuh sudah banyak yang mengetahui. Biasanya ada saja yang datang ingin berhenti merokok. Sehari itu bisa lima orang atau lebih yang datang pasien,” katanya.

Untuk teknik terapi massal yang dilakukan saat ini baru yang pertama kalinya. Bahkan, dengan memberikan terapi massal ini sempat juga grogi jika tidak berhasil.

Menurutnya, terapi itu sederhana saja. Dengan terapi yang dilakukan secara massal maka, peserta nantinya juga dapat melakukan terapi kepada yang lainnya. Dan, pengetahuan terapi berhenti merokok ini dapat tersebar ke seluruh Sumbar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday mengatakan, kebiasaan merokok ini dapat berdampak kepada kesehatan. Bahkan tidak hanya dari sektor kesehatan tetapi juga ekonomi.

“Bayangkan saja, jika merokok sudah bertahun-tahun sejak remaja dan sekarang berusia 30 tahun. Berapa banyak penyakit yang disimpan gara-gara rokok itu. Sedangkan dari segi ekonominya berapa uang yang telah dikeluarkan. Penyakit dapat, duit pun habis jika kebiasaan merokok ini tidak dihentikan,” ujar Merry.

Disebutkannya, dengan adanya terapis yang dilakukan secara massal ini guna menghentikan kebiasaan merokok di tengah masyarakat sangat positif. Apalagi, selama ini Dinkes Sumbar terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat bahaya merokok, bahayanya itu tidak sekarang. Namun kedepannya pasti dirasakan.

“Saat ini dalam terapi rokok kami mengundang semua kabupaten/kota. Maka, dengan terapi yang diadakan ini diharapkaan daerah juga melakukan iven yang sama. Dan, juga mensosialisasikan bahaya rokok ini tidak hanya bagi diri sendiri namun orang lain disekitarnya didaerah masing-masing,” katanya.

Selain itu, dirinya juga akan berkoordinasi dengan Satpol PP dalam menerapkan Perda No 5 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok agar maksimal.