Tenun Balai Panjang Didukung Bank Indonesia

Riza Falepi. (ist)

PAYAKUMBUH-Dalam mendukung ekonomi masyarakat dalam masa pandemi untuk bangkit, Pemko Payakumbuh jalin komitmen dengan Bank Indonesia (BI). Walikota Payakumbuh Riza Falepi dan Ketua Dekranasda Kota Payakumbuh Hj. Henny Yusnita, menandatangani nota kesepahaman dan komitmen bersama pencanangan transformasi tenun Minang bersama Bank Indonesia. Kegiatan itu dilakukan di aula Anggun Nan Tongga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, di Padang.

Walikota Payakumbuh Riza Falepi, kepada Singgalang, Jumat (4/12), mengaku sangat bahagia, mendapat dukungan BI kepada pengembangan Sentra Tenun Balai Panjang ini. Menurutnya, kerjasama dengan BI dapat melebarkan peluang bagi pelaku tenun di Payakumbuh untuk ekspansi dan pengembangan produk.

“Alhamdulillah, sentra tenun Balai Panjang kita mendapat kesempatan emas. Jangan sampai kita sia-siakan kerjasama dengan BI ini. Karena tidak banyak daerah yang bisa mendapat kepercayaan seperti ini,” ujarnya.

Menurutnya, melebarnya sayap IKM tenun Balai Panjang tak lepas dari peran Ketua Dekranasda Henny Yusnita. Tak tanggung-tanggung, dirinya menggaet desainer ternama Tuty Adib yang tertarik dengan keunikan tenun Balai Panjang. Bahkan desainer lokal D’ Fitranatz juga memadukan tenun Balai Panjang dengan bordir kerancang.

“Sehingga, tenun Balai Panjang perlahan mulai dikenal dunia. Bahkan bisa tampil di Fashion Week New York 2019 lalu, Fashion Show di hari ketiga gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, 30 Oktober 2020 lalu. Kita sangat bersyukur, produk tenun Balai Panjang terus diterima dunia Internasional. Karena memiliki keunikan tersendiri dari tenun lainnya. Semoga kerjasama dengan BI dapat membawa progress besar bagi pengembangan IKM kita,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat Wahyu Purnama A, mengatakan, tenun Balai Panjang ini adalah bentuk transformasi tenun Minang, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Sumatera Barat. Penandatanganan itu dilakukan dalam rangka meningkatkan kerjasama antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) yang selama ini telah terjalin dengan baik, serta melakukan sinergi program kerja terutama dalam pengembangan ekonomi dan keuangan di wilayah Provinsi Sumatera Barat.

“BI melakukan pengkinian kerja sama dengan dengan Pemprov Sumbar tentang pengembangan ekonomi dan keuangan. Disamping itu, sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Sumbar, kami juga bermaksud menginisiasi transformasi tenun Minang dalam rangka pengembangan songket, yang merupakan salah satu komoditas unggulan sekaligus merupakan kekayaan warisan budaya Minangkabau,” ucapnya. 207