Tenang dan Tenteram Dengarkan Azan, Anton Jadi Mualaf

Ustaz Darmo didampingi Kapolres Bukittinggi AKBP Iman Ptibadi Santoso terlihat membimbing prosesi bersyahadatnya Anton, salah seorang karyawan  green House Lezatta yang telah memutuskan menjadi mualaf. (asrial Gindo)

BUKITTINGGI – Satu lagi karyawan Green House Lezata memutuskan untuk memeluk Agama Islam (mualaf).

Kali ini karyawan yang memutuskan menjadi mualaf itu bernama Anton (28) yang berasal dari Mentawai.

Prosesi ikrar mengucapkan dua kalimat syahadat itu dituntun langsung Ustaz Darmo pimpinan Panti Asuhan Al Latif Canduang, Agam.

Pengucapan dua kalimat syahadat yang dipusatkan di rumah antik Green Hause Lezatta, Koto Hilalang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam. Turut menyaksikan Kapolres Bukittinggi, AKBP Iman Pribadi Santoso, Wakapolres Kompol Indra Sandy Purnama Sakti , Owner Green House Lezata, H.Ridwan dan Hj. Eliana serta sejumlah pemuka masyarakat Koto Hilalang dan anak yatim dari berbagai panti asuhan.

“Apa yang memotivasi Anton memuruskan memeluk Agam Islam, apakah ada paksaan atau sebab lain,” tanya Ustaz Darmo.

Namun Anton dengan tegas menjelaskan, keputusanya untuk memeluk agama Islam murni dari keinginan dalam hatinya tampa ada paksaan.

Dijelaskan Anton, keinginanya untuk memeluk Agam Islam itu sudah sejak SMP, namun karena waktu itu ia belum diizinkan orang tuanya lantaran belum dewasa

Sedangkan ketertarikanya untuk memeluk Agam Islam, karena ia sering mendengarkan azan yang bergema dari masjid atau pun mushalla di sekitar tempat tinggalnya.

Setiap mendengarkan suara azan sebagai tanda masuknya waktu shalat, hatinya tenang dan tentram.

Keinginanya untuk memeluk Agam Islam itu diperkuat setelah ia bekerja di Green House Lezatta sejak satu bulan terakhir. Ia melihat teman teman sekamar sering mengaji dan dan shalat.

Ia menjelaskan, sebelum pindah keyakinan, Anton mengaku telah mendapat izin dari kedua orang tua di Mentawai.

Sementara itu, Owner Green House Lezatta, Elliana menyambut baik niat karyawannya menjadi mualaf.