Tak Terawat, Masyarakat dan Wartawan Pugar Miniatur Jam Gadang

Kondisi miniatur Jam Gadang di batas  Bukittinggi berlokasi di Garegeh yang sudah rusak dimakan usia. (Asrial Gindo)
BUKITTINGGI – Aktivis wartawan yang tergabung dalam Bukittinggi Pers Club bersama LSM dan masyarakat akan memugar miniatur Jam Gadang yang berada di perbatasan Bukittinggi – Agam.
Pemugaran miniatur Jam gadang di batas kota itu merupakan kelanjutan dari kegiatan yang sama di Bukit Ambacang, perbatasan Gadut dan Bukittinggi.
Inisiator pemugaran Anwar Jamil mengatakan miniatur Jam Gadang batas kota yang berada di Garegeh itu kondisinya sudah memprihatinkan. Bangunanya sudah miring dan lantai dasarnya terban. Atapnya juga sudah rusak sehingga mengundang keprihatinan barbagai pihak.
Kondisi itu sebenarnya sudah disampaikan ke Pemerintah Kota Bukittinggi dan Agam. Namun kedua daerah itu tidak bisa melakukan pemugaram karena bangunan miniatur yang berada di tiga sisi masuk Bukittinggi itu tidak tercatat di aset pemerintah daerah.
Menurut Jamil, miniatur Jam Gadang itu berdasarkan informasi yang ia peroleh dibangun pada 1953 oleh Walikota Bukittinggi ke-7 Mayor (Purn) Nauman Djamiel Dt Mangkuto Ameh.
“Namun anehnya kenapa bangunan itu tidak masuk ke dalam aset Bukittinggi. Apakah pembangunanya tidak menggunakan dana daerah alias pribadi atau tidak inilah yang menjadi tanda tanya kita semua,” tegasnya.
Terlepas dari itu. sebagai warga Bukittinggi dan Agam tentunya prihatin melihat kondisi bangunan miniatur yang sudah rusak itu. Apalagi lokasinya berada di gerbang masuk kota.
Rencana pemugaran miniatur Jam Gadang itu banyak direspon positif oleh barbagai kalangan. Bahkan sejumlah tokoh masyarakat akan ikut memberikan dukungan. (gindo)