Padang  

Sudah Rp2,8 Triliun Belanja Daerah Pemprov Sumbar Terealisasi

Kantor Gubernur Sumatera Barat. (ist)

PADANG – Hingga triwulan III belanja daerah Pemprov Sumbar sudah mencapai 45,28 persen. Sementara belanja barang dan jasa sudah mencapai 43,85 persen.

“Kita akan terus dorong semua kegiatan dapat terealisasi dengan cepat. Untuk itu kita terus melakukan evaluasi yang dipimpin langsung oleh Gubernur Mahyeldi,”sebut Asisten II Setdaprov Sumbar, Wardarusmen, kemarin.

Dikatakannya, saat ini secara keseluruhan realisasi anggaran Pemprov Sumbar sudah mendekati target. Jika ada selisih realisasi dengan target katanya itu dialami karena adanya sejumlah kendala.

“Dari kendala yang kita hadapi secara administrasi tidak banyak. Lebih banyak itu kendala non teknis, seperti pembebasan lahan. Atau sejumlah barang tidak boleh didadakan, karena aturan melarang,”katanya.

Dicontohkannya, untuk pengerjaan saluran irigasi Ampiang Parak, Pesisir Selatan. Setelah anggaran pengerjaan dialokasikan di APBD Sumbar, ternyata lahannya belum dibebaskan oleh Kabupaten Pesisir Selatan. Sehingga pengerjaannya menjadi terkendala.

Selain itu juga ada pengadaan sapi, kerbau dan kambing di Dinas Peternakan Sumbar. Nilainya sekitar Rp50 miliar lebih. Ternyata tahun ini tidak boleh dilaksanakan. Karena, saat ini penyakit PMK masih melanda.

“Untuk pengadaan kerbau, sapi dan kambing memang kita batalkan. Dananya akan kita alihkan pada APBD Perubahan ini,”ungkapnya.

Dari dari Pemprov Sumbar terhitung pada 19 Agustus 2022, belanja daerah dengan total Rp6,2 triliun sudah teralisasi sebanyak 45,28 persen. Belanja daerah itu terdiri dari belanja pegawai, belanja barang jasa, subsidi dan hibah.

Kemudian ada belanja modal, yang terdiri dari belaja modal tanah, modal perasalan mesin, belanja gedung dan bangunan, belanja modal jalan, jaringan dan irigasi dan modal aset tetap.

Dari rincian itu belanja pegawai sudah mencapai Rp1,3 triliun dari total Rp2,1 triliun atau sudah 59,89 persen. Belanja barang jasa sudah dibayarkan Rp856,4 miliar dari total Rp1,9 triliun.

Sedangkan untuk belanja modal sudah dibayarkan Rp196,6 muiliar dari total belanja Rp979,1 miliar. Artinya masih tersisa Rp782 miliar lebih.

“Untuk belanja modal itu, adalah jika selesai jadi aset. Kalau belanja barang jasa barang habis yang diserahkan pada masyarakat,”katanya didampingi Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Sumbar, Hefdi.