STAIPIQ Sumbar Gelar Workshop Visi Misi

WORKSHOP - Ketua STAIPIQ Sumbar Dr H Buchari membuka workshop membdah visi misi rencana pembukaan program pasca sarjana Pendidikan Agama Islam di kampus itu, Rabu (3/11). (bambang)
WORKSHOP - Ketua STAIPIQ Sumbar Dr H Buchari membuka workshop membdah visi misi rencana pembukaan program pasca sarjana Pendidikan Agama Islam di kampus itu, Rabu (3/11). (bambang)

PADANG – Dalam rangka persiapan pendirian Program Pasca Sarjana (S2) Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Pengembangan Ilmu Alquran (STAIPIQ) Sumbar menggelar workshop membedah visi dan misi, Rabu (3/11).

Ketua STAIPIQ Sumbar Dr H Buchari mengatakan tema workshop visi misi tujuan dan strategi pencapaian program magister STAIPIQ Sumatera Barat.

“Workshop ini merupakan bagian dari langkah-langkah awal pembukaan Program S2 di STAIPIQ Sumatera Barat. STAIPIQ sudah mengawalinya dengan Seminar nasional pekan yang lalu,” katanya.

Dia menjelaskan, STAIPIQ yang awalnya Akademi Ilmu Alquran yang baru punya program D3 sudah dinaikkan statusnya menjadi S1 yang hanya punya satu program studi, maka dikembangkan dengan menambah program studi yang lain.

“Dan alhamdulillah dari 24 pendidikan tinggi Agama Islam di Sumatera Barat, STAIPIQ sudah terakreditasi B,” ujarnya.

Melihat kepada dorongan-dorongan dari berbagai pihak dan keperluan lembaga untuk meningkatkan lembaga pendidikan maka STAIPIQ berencana membuka program pasca sarjana pada 2022 mendatang.

“Rangkaiannya sudah diawali dengan seminar, kemudian workshop dan nantinya akan diiringi dengan FGD guna menampung masukan dan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pembukaan PPS ini,” katanya.

Dalam workshop itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Suyitno dihadirkan sebagai narasumber.

Dalam kesempatan itu Suyitno mengatakan transformasi menjadi penting dalam rangka meningkatkan mutu perguruan tinggi.

“Dalam pembukaan program studi harus difikirkan empat atau lima tahun kedepan perkembangannya mutunya,” katanya.

Mutu itu sendiri meliputi mutu dalam proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. “Jika tiga syarat ini terpenuhi dengan baik, maka garansi mutu dan kualitas akan tetap terjaga,” jelas Suyitno.

Workshop itu, diikuti peserta terdiri Kopertais wilayah 6 Sumbar beserta PTS & PTKIS se Kota Padang, Kepala Kantor Kementerian Agama Propinsi dan Kota Padang, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota Padang, MUI Propinsi dan Kota Padang, Ketua LKAAM beserta Bundo Kanduang, Asosiasi Guru PAI Indonesia Prov Sumbar, MGMP PAI SMA/SMK Prov. Sumbar, MGMP PAI Kota Padang, Pengawas Pendidikan Provinsi dan Kota Padang, Pengurus Yayasan PIQ Sumbar, Unsur Pimpinan beserta Dosen Tetap STAIPIQ Sumbar, Panitia Pembukaan S2 STAIPIQ Sumbar. (benk)