SMKN 02 Pulau Punjung Terus Berupaya Cetak SDM Unggul Berdaya Saing

Kepsek SMKN 02 Pulau Punjung, Yardi Salfi.(ist)

DHARMASRAYA – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri ( SMKN) 02 Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, terus berbenah untuk mencetak Sumber Daya Manusia ( SDM) unggul berdaya saing.

Kendati masih berusia sangat muda, 13 tahun, sekolah yang berada di kawasan Kenagarian Sungai Kambut ini pernah mengukir prestasi tingkat Nasional dan tingkat Provinsi Sumatera Barat.

Pada tahun 2016 lalu, sekolah yang dikomandoi Yardi Salfi ini berhasil go Nasional dalam lomba Cooking mewakili Provinsi Sumbar, dan juara 1 Making Bed tahun 2019, Dekan Cup, Fakultas Pariswisata UNP, tingkat Sumbar serta sejumlah prestasi lainnya.

“Alhamdulillah, prestasi yang pernah diukir sekolah ini adalah berkat para pengajar dan kegigihan siswa- siswa dalam belajar,” ungkap Kepsek SMKN 02 Pulau Punjung Yardi Salfi kepada Topsatu.com, Rabu (25/5/2022).

Lanjut Yardi Salfi, pendidikan kejuruan dibangun bertujuan untuk membentuk tenaga kerja yang terampil, kompetitif dan berkompetensi sejak dini. Sehingga peserta didik lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sudah siap bekerja sesuai bidangnya.

“Sekolah kejuruan adalah sarana untuk meningkatkan kualitas diri, meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan, peluang berwirausaha, penghasilan, serta persiapan untuk bekal pendidilan lebih lanjut,” terangnya.

Yardi Salfi menambahkan, untuk tahun ajaran 2022-2023 pihaknya menyediakan lima lokal bagi warga Dharmasraya tamatan SLTP yang punya keinginan melanjutkan pendidikan pada sekolah kejuruan. Daya tampung untuk lima lokal tersebut sebanyak 160 siswa dengan kapasital satu lokal 32 siswa.

“Kita memiliki tiga pendidikan kejuruan, yakni perhotelan, tata boga, dan multi media. Sarana dan prasarana atau ruang praktek di sekolah ini sudah memadai,” terangnya.

Yardi Salfi berharap pemerintah menambah tenaga pengajar kejuruan untuk SMKN 02 Pulau Punjung yang bestatus Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Kita masih kekurangan guru yang berstatus ASN. Sekarang pendidikan kejuruan dipegang oleh guru honorer. Meski demikian, alhamdulillah kita masih bisa meraih sejumlah prestasi. Di sekolah ini jumlah PNS 15 orang dan tenaga honorer 33 orang,” pungkasnya. (roni)