Silaturrahmi Hati, Berlebaran ala Bupati Ali Mukhni

Bupati Ali Mukhni menerima warganya yang datang berlebaran ke pendopo dengan penerapan ketentuan protokoler penanganan Govid-19. (Humas)

PARIK MALINTANG – Selaku kepala daerah, Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni tidak melarang warga datang ke pendopo buat bersilaturrahmi. Namun, dalam rangka mencegah penyebaran virus corona, masyarakat tentu harus mengikuti aturan protokoler.

“Jadi, jangan kecewa bila kedatangannya tidak disambut dengan berjabat tangan oleh Pak Bupati,” ujar Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Padang Pariaman, Anton Wira Tanjung, Minggu (24/5).

Anton Wira Tanjung mengungkapkan hal itu sekaitan masih banyaknya masyarakat yang datang ke pendopo untuk bertamu, bersilaturrahmi dengan Bupati Ali Mukhni, yaitu pada hari pertama lebaran, Idul Fitri, Minggu.

Bupati, karena masih dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tetap menerima kedatangan meraka, namun pertemuannya cukup dengan ‘silaturrahmi hati’ saja. Tanpa bersalaman.

Bupati, tidak mungkin melarang atau menolak warga yang datang hendak bersilaturrahmi. Dan, dia selalu terbuka, menerima siapa saja yang hendak bertemu. Apalagi disaat lebaran, seperti sekarang.

Namun demikian, ulas Anton, masyarakat harus bisa memaklumi bila kedatangannya tidak disalami. Sebab, dalam pandemi Covid-19, sekarang semua harus melakukan pembatasan sosial, social distancing atau pembatasan fisik.

Terangnya, dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona, semua diminta agar menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya. Serta mengurangi jumlah kontak atau menghindari terkadinya kerumunan.

Lebih jelasnya, sehubungan PSBB berbarengan dengan Hari Raya Idul Fitri, bupati tidak bisa melarang masyarakat untuk bersilaturahmi dengan kepala daerahnya, akan tetapi penerapan social distancing tetap diberlakukan, seperti cuci tangan, jaga jarak dan tidak berjabat tangan.
Ali Mukhni berharap, masyarakat yang bersilaturahmi di rumah rakyat atai rumah dinas bupati jangan berkecil hati jika tidak bisa berjabat tangan dengannya.

Anton Wira Tanjung selaku pejabat yang bertanggung jawab terhadap protokoler kepala daerah, mengatakan, silaturrahmi itu harus tetap dibangun, namun protokol kesehatan harus diutamakan.

Menurut Anton, metode silaturahmi yang diterapkan Bupati Ali Mukhni sekarang adalah bentuk penerapan protokoler Covid-19 dan mungkin satu satunya di Sumatera Barat.

Anton bahkan mencatat, ada beberapa daerah yang melarang silaturrahmi seperti itu. “Menurut saya, yang penting kita menjaga keseimbangan antara masyarakat dengan pemimpinnya. (darmansyah)