Agam  

Sahardi Dipukau Pukul 12.00 Siang, Baru Sadar Besoknya Pukul 11.00, Begini Ceritanya.

AGAM.– Sahardi (59) Guru SMA Negeri Agam Cendekia memang benar benar kena pukau atau hipnotis . Mursal (56) guru SMA di Agam yang mengunjungi Sahardi di Rumah Sakit Yarsi siang pukul 13.00 Wib tadi Kamis (29/5)mendapat cerita langsung dari Sahardi.

Kepada Mursal, Sahardi menceritakan, sekitar pukul 12.00 siang, dia memarkir sepeda motornya di Mall Ramaya dekat jam gadang Bukittinggi. Kemudian dia bergontai jalan kaki menyeberangi jalan menuju arah jam gadang.

“Maksud hati hendak membelikan oleh oleh mainan untuk cucu yang banyak dijual orang di sekitar jam gadang itu, tiba tiba ada orang menepuk kuduknya, setelah tak sadarkan diri lagi” kata Mursal yang menjadi guru sejarah di sakah satu SMA di Agam.

Sahardi melanjutkan ceritanya kata Mursal. “Dia baru sadar pada pukul siang tadi pukul 11.00 Wib, pak Sahardi mendapat kan dirinya sudah berada di dekat SPBU Jambu Air” katanya.

Sahardi sadar karena terasa hari panas terik, dia mendapatkan badannya masih pakai jaket.”Sampai disitu Sahardi belum menyadari bahwa dia sudah kena pukau selama 24 jam lebih. Dari pukul 12.00 siang kemaren sampai pukul 11.00 siang sebentar ini ” kata Mursal.

Sahardi ingat bahwa sepeda motornya diparkir di Ramaya , kemudian dia naik oplet dari Jambu Air ke Jam Gadang. “Di atas oplet ada ibuk ibuk dari Malalak yang sudah dapat kabar Sahardi hilang karena sudah viral di Medsos, si Ibu Malalak ini terbelalak pula melihat Sahardi seperti orang Linglung ” kata Mursal.

Begitu dia disebut oleh Ibu Ibu itu, “eh ko pak Sahardi ha, sajak patang sibuk orang mancari” kata Mursal menirukan.
Mendengar ucapan itu, Sahardi malah pingsan tak sadar dan langsung diantar ke Rumah Sakit Yarsi. ” Pak Sahardi mendapat perawatan selama 2 jam, sekarang sudah pulih dan bersama anaknya Sahardi kembali ke Malalak” ujarnya.

Tentang uang Di dompet , berdasarkan pengakuan Sahardi, uang di dompet sejumlah Rp.900.000 habis semua, tapi ditinggalkan Rp.5000. “Tukang pukau hanya kuras uang saja, dompet tak diambil, Namun Sahardi khawatir kalau isi ATM sudah dikuras, sekarang anaknya akan cek apakah ATM sudah diambil ketika pak Sahardi dalam penguasaan tukang pukau” jelas Mursal.

Sementara sepeda motor yang diparkir di Ramaya masih aman. ” Kunci sepeda motornya tak diambil, dicek di Ramayana motor masih ada” katanya.(M.Khudri)