Solok  

Rifo Darma Saputra: Gerakan Sejuta Sajadah dan Peduli Da’i untuk Warga Sumbar

Memakmurkan masjid dengan sejuta sajadah dan peduli Da'i" yang diluncurkan tokoh perantau Minang Rifo Darma Saputra ditandai dengan penyerahan sajadah kepada Gubernur Mahyeldi secara simbolis sebelum dibagikan kepada masyarakat dan masjid-masjid di Sumbar, Sabtu (27/3). (rusmel)

“Gerakan kecil kami ini tapi didukung pemerintah tentu tidak akan menyentuh lebih banyak manfaat. Semoga dengan gerakan ini melahirkan gerakan-gerakan lainnya yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi dan paling utama soal kelangsungan beribadah,” kata tokoh perantau asal Kabupaten Solok itu.

Tokoh perantau Minang, Nofi Candra mengapresiasi gerakan yang digagas anak muda seperti Rifo. Menurutnya, gerakan sejuta sajadah bagian himbauan dari seorang anak muda untuk memakmurkan masjid.

Anggota DPD RI periode 2014-2019 itu berharap agar Pemerintah Provinsi Sumbar dan daerah lainnya terus memberikan perhatian besar kepada perantau yang memiliki ide-ide hebat seperti ini.

“Kalau saja ada 100 tokoh rantau seperti Rifo, semua masjid dan nasib guru mengaji hingga da’i di Sumbar akan sangat baik. Semoga program itu terus berlanjut hingga berjuta-juta sajadah nanti dan tidak saja satu juta,” katanya.

Gerakan sejuta sajadah ini juga diapresiasi Pimpinan Diniyyah Putri Padang Panjang, Fauziah Fauzan El Muhammady. Bahkan, dia sampai haru membacakan puisi Taufiq Ismail yang berjudul “Sajadah Panjang”.

“Semoga kejayaan Ranah Minang kembali tegak dan masjid-masjid dimakmurkan,” katanya.

Senada dengan itu, Wali Kota Solok, Zul Elfian pun mengaku bangga dengan lahirnya program sejuta sajadah dari seorang dermawan yang masih sangat muda.

“Ini bagian yang mengkiaskan bahwa ananda Rifo mengajak kita yang kita yang tua-tua untuk mari bersujud,” katanya.