Padang  

Rekor, Penambahan Covid-19 di Sumbar 716 Kasus

PADANG – Penambahan kasus positif covid-19 di Sumatera Barat makin meningkat. Data sementara dari Pennggung Jawab Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand dan Veterenier Baso Dr. Andani, terkonfirmasi positif terinfeksi covid-19 adalah 716 orang dari sample terperiksa sebanyak 2.981 atau positivity rate 29,63 persen, Rabu (7/7/2021).

“Ini rekor tertinggi sejak pandemic di Sumbar,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal.

Data penambahan kasus ini adalah hasil pemeriksaan sample spesimen Selasa (6/7) yang hasilnya keluar hari ini.

Jasman mengatakan, penyebab terbesar seseorang terkena Covid-19 berasal dari makanan. Menurutnya, makanan yang dijual di luar dan tidak ditutup, rawan terkena percikan droplet.

“Penyebab terkena Covid-19 bukan karena kontak erat, sekarang ini 70 persen dari makanan,” katanya.

Dijelaskan Jasman, droplet merupakan penularan pertama virus corona. Makanan yang dijual di luar tanpa penutup akan mudah terkena percikan droplet.

“Kalau beli makanan, jangan yang terbuka. Kalau saya beli makanan, sebelum dikonsumsi saya panaskan lagi di rumah,” terangnya.

Jasman juga mengungkapkan, selama ini cukup banyak pedagang yang abai dengan protokol kesehatan. Pedagang kerap tak mengenakan masker, padahal sedang mengambilkan makanan bagi pelanggan. Droplet tadi masuk ke dalam makanan dan berpotensi menularkan kepada pembeli.

Terpisah, Ahli Epidemiologi Unand, Defrima Djafri mengatakan, banyaknya kasus positif sekaranya ini tidak bisa dikaitkan dengan makanan. Sebab butuh penelitian yang jelas baru bisa dikatakan penularan terbanyak dari makanan.

” Tak benar penularan dari makanan. Masak melalui makanan.? sangat menyesatkan,” kata Defriman.

Harusnya kata dia, mesti ada penelitian dulu baru bisa dikatakan penularan lewat makanan menjadi penyebab penularan tertinggi Covid-19 di Sumbar. (arief)