Ratusan Calon Santri Baru Ikuti Tes Seleksi Masuk Pondok Pesantren Kauman

PD. PANJANG–Ratusan calon santri baru Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang mengikuti seleksi masuk, Minggu (8/1) di aula Buya Hamka. Mereka merupakan pendaftar secara online gelombang pertama.
“Ada tiga jenis tes yang mesti diikuti oleh calon santri kita. Semuanya menjadi penentu bagi calon santri diterima atau tidaknya di Pondok Pesantren ini. Selain itu, ketiga jenis tes menjadi tolok ukur bagi Pondok Pesantren nantinya untuk penentuan jurusan bagi santri kita,” kata ketua PSB, Rezki.
Ia menjelaskan, tiga jenis tes yang dijalani calon santri adalah tes akdemik dengan sistem komputer, tes praktek ibadah dan tes wawancara. “Ada 200-an calon santri yang ikut tes untuk dua jenjang pendidikan, MTs dan MA,” sebutnya.
Menurut Rezki, calon santri yang mendaftar sebenarnya lebih banyak dari pada yang hadir saat ini. Namun karena saat calon santri mendaftar diluar batas waktu yang sudah ditentukan, sehingga mereka tidak mendapatkan slot pendaftaran pada gelombang pertama ini. Calon santri yang terlambat itu sudah masuk daftar calon santri pada gelombang kedua yang akan dibuka secara resmi pada tanggal 9 Januari 2023.
“Banyak yang mendaftar melewati batas waktu yang ditentukan, terpaksa mereka yang terlambat mendaftar kami masukkan pada gelombang kedua. Target kita tahun ini Pondok Pesantren menerima santri baru sebanyak 400 santri untuk dua jenjang pendidikan,” ujarnya.
Mudir Pondok Pesantren, DR. Derliana secara terpisah menjelaskan, jumlah calon peserta didik yang mendaftar 214 orang, hanya saja ada sebagian mereka melakukan tes secara daring sehingga tidak hadir hari ini. Mereka yang melaksanakan tes secara daring adalah mereka yang secara resmi merupakan warga persyarikatan Muhammadiyah yang dibuktikan dengan surat rekomendasi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah domisili mereka.
“Tidak semuanya hadir di sini hari ini. Ada yang melaksanakan tes melalui daring. Calon santri yang sudah dipastikan sebagai warga persyarikatan hanya melaksanakan tes akademik dan wawancara saja melalui daring. Hanya saja sebelum itu mereka wajib mengirimkan surat rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah domisili mereka,” jelasnya.
Ikrom, orangtua calon santri dari Mandailing Natal mengaku, meski di daerahnya banyak pesantren hebat, namun ia memilih Pontren Kauman untuk anaknya menempuh pendidikan. Hal itu karena lulusan Pesantren Kauman sudah teruji di berbagai bidang.
“Saya ingin anak saya seperti lulusan Pondok Pesantren Kauman kebanyakan. Berguna bagi negara. Ada yang di KPAI, Komisaris BUMN, TNI, Polisi, Politikus dan yang terpenting adalah jiwa ulama. Kita berharap anak-anak yang belajar disini ketika lulus nanti sudah bisa menerapkan ilmu agamanya menjadi seorang muballigh sebaimana warisan buya HAMKA,” harapnya.
Sementara menurut Deni Melizon, orangtua calon santri yang berasal dari Pasaman Barat menyampaikan bahwa ia dan keluarga sepakat memilih mendaftarkan anaknya ke Kauman karena ingin anaknya dapat menimba ilmu akademik umum dan memantapkan pemahaman Kemuhammadiyahan. Saat ini menurut pengakuan pegiat Literasi Sumatra Barat ini, sebagai kader persyarikatan beliau ingin ada pelangsung kaderisasi dari keluarganya.
“Untuk menyiapkan kader dakwah kita yang masih sangat kurang. Juga InsyaAllah menyiapkan Alya (anaknya-red) sebagai kader Muhammadiyah untuk menempuh jenjang pendidikan terbaik dan sesuai sebagai bekal baginya di masa depan,” tutupnya. (Jas)