PT Hakaaston Diduga Gunakan Material Tidak Sesuai Spesifikasi RAB

Tumpukan maretial berampur sampah dan lebih banyak mengandung tanah daripada batu. ( roni aprianto )

PULAU PUNJUNG- PT Hakaaston selaku kontraktor pelaksana kegiatan Penanganan Pasca Bencana Kabupaten/ Kota, dengan jenis pekerjaan rehabilitasi jalan ruas Pinang Makmur- Marga Makmur, Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya, diduga menggunakan material tidak sesuai spesifikasi Rencana Anggaran Biaya ( RAB).

Material timbunan yang digunakan pihak rekanan bercampur sampah berupa ranting pohon, potongan- potongan kayu dan dedaunan serta banyak mengandung tanah dibandingkan bebatuan. Selain itu, di papan plang proyek tidak diumumkan panjang jalan yang serta sumber anggaran pembangunan jalan tersebut. Di plang proyek hanya dipaparkan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Tahun Anggaran 2022.

Di plang proyek tertera anggaran senilai kurang lebih Rp 5 miliar dengan lama pengerjaan mulai 17 Januari 2022 dan selesai 14 Agustus 2022.

Menurut warga setempat, Samidi (45), kawasan tempat berlangsungnya kegiatan proyek tersebut merupakan wilayah yang rentan terkena musibah banjir bila musim hujan. Seharusnya jalan yang dibangun ditinggikan beberapa centi meter dari jalan sebelumnnya agar saat musim hujan, jalan yang dimaksud aman dari rendaman air.

“Selain itu bahan material atau timbunan yang digunakan pihak kontraktor mengandung sampah dan lebih banyak tanah dari pada batu. Saya tidak tahun secara pasti spesifikasi RAB nya, namun secara umum material pembangunan jalan bebas dari sampah serta mengandung banyak bebatuan agar kekuatan jalan lebih baik. Apabila banyak mengandung sampah, pada akhirnya kekuatan atau kepadatan timbunan tidak maksimal,” terangnya kepada Topsatu.com baru- baru ini.

Katanya, masyarakat berharap setiap kegiatan proyek yang dilaksanakan memberikan manfaat berkelanjutan dalam jangka panjang. Tidak hanya sekedar dibangun, setelah ditinggal pihak kontraktor proyek yang dibangun malah cepat rusak lantaran tidak sesuai spesifikasi.

“Setiap pembangunan wajib memperhatikan kualitas, kuantitas dan estika. Hal ini bisa terwujud apabila pihak rekanan, konsultan, pengawas dan pihak terkait lainnya sama- sama jujur terhadap fungsi dan tugas masing- masing,” terangnya.

Ia menambahkan, masyarakat berharap pembangunan jalan tersebut jangan sampai menimbulkan masalah dikemudian hari.

“Mari kita awasi setiap prmbangunan yang ada di Dharmasraya ini,” pungkasnya.

Terpisah, Kasi Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Dharmasraya selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK), Hafis mengatakan, dalam kegiatan proyek tersebut pihaknya melibatkan tim teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) Dharmasraya dan pihak konsultan pengawas.

” Sebelumnya kami juga telah memberikan teguran keras kepada pihak rekanan lantaran mengurangi volume timbunan. Seharusnya ketebalan volume timbunan lebih kurang 45 centimeter sebelum di aspal hotmix. Namun saat diukur kurang dari 45 centimeter, dan itu sudah dibenahani,” terang Hafis, Selasa (5/7/2022).

Lanjut Hafis, sehubungan dengan material yang bercampur dengan sampah, pihaknya belum memantau kelapangan.