Opini  

Potensi Pemilih Pemula untuk Pemilu Tahun 2024

Komisi Pemilihan Umum. (progres)

Oleh Arya Dwi Putra
2220862026/Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Unand

Pemilihan umum tahun 2024 sebentar lagi akan dilaksanakan, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh penyelenggara, peserta dan pemilih. Menurut anggota Komisi Pemilihan Umum, August Mellaz, pemilu 2024 akan didominasi oleh pemilih pemula, yaitu yang berusia 17-40 tahun dengan persentase 60% atau sekitar 110 juta orang dari total pemilih.

Mellaz mengatakan, dengan didominasi oleh pemilih muda maka sosialisasi pun harus masif dilaksanakan. Menimbang setiap siklus pemilu terdapat pemilih pemula yang baru kali pertama untuk memilih. Kemudian Mellaz juga mengatakan bahwa selama ini anggapan setiap orang bahwa pemilih pemula ini adalah pemilih yang akan bersikap apatis dan tidak perduli terhadap pemilu adalah salah, buktinya menurut pengalaman pemilu tahun 2014 dan 2019 pemilih pemula merupakan kelompok umur yang cukup antusias terhadap jalannya pemilu.

Dengan dominasi dari pemilih pemula ini menjadikan hal tersebut peluang sekaligus tantangan. Pemilih pemula merupakan penentu arah masa depan bangsa, oleh karena itu keterlibatan mereka sangat penting dalam proses jalannya demokrasi.

Dapat dilihat bahwa pemilih muda saat ini juga konsen pada isu-isu yang lebih global seperti pembangunan berkelanjutan, lingkungan hidup dan sebagainya. Oleh karenanya partai politik atau para politisi seudah seharusnya memiliki visi dan misi yang selaras dengan harapan anak muda sekarang.

KPU sebaiknya harus bisa memaksimalkan penggunaan teknologi informasi. Karena pemilih muda adalah generasi yang melek teknologi. Kemudian menurut dosen dari Telkom University, menjelang dilaksanakan pesta demokrasi pemilu akan muncul banyak informasi hoaks di berbagai media.

Hal tersebut harus menjadi perhatian bagi pemilih pemula ini agar tidak terjebak dalam informasi palsu yang bisa memecah belah. Perlu adanya saring sebelum sharing, harus memastikan apakah informasi yang didapatkan benar atau tidak, sehingga pemilih ini bisa menjadi pemilih yang cerdas. Dan dengan pemilih yang cerdas akan melahirkan pemimpin yang bisa membawa indonesia ke arah yang lebih baik lagi kedepannya.

Jumlah dari pemilih pada pemilu tahun 2024 bisa dikatakan cukup tinggi. Kategori pemilih pemula ini biasanya berusia belasan sampai dua puluh tahunan. Menurut anggota KPU RI, Idham Holik, pemilih pemula adalah mereka yang belum bisa menyalurkan hak suara di pemilu lima tahun sebelumnya.

Idham mengatakan, “Pemilih pemula atau first voters adalah pemilih yang pada pemilu sebelumnya dalam hal ini pemilu serentak 2019 lalu, belum bisa menggunakan hak pilihnya karena belum berkategori sebagai pemilih”.
Syarat seseorang untuk bisa menjadi pemilih dalam pemilihan umum adalah berusia 17 tahun atau sudah menikah.

Apabila ketika pemilu dilaksanakan masih berusia 16 tahun walaupun kurang dari satu hari hari lahirnya, ia tetap harus menunggu sampai lima tahun lagi untuk bisa berpartisipasi pada pemilu dan menggunakan hak suaranya.
Syarat dan ketentuan bagi seseorang memiliki hak pilih telah diatur secara lengkap dalam pasal 4 PKPU Nomor 7 Tahun 2022. Masyarakat yang tidak bisa menggunakan hak suaranya adalah anggota dari TNI dan Polri. Mengenai defenisi pemilih pemilu, Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (perludem) Khoirunnisa Nur Agustyanti juga mengatakan hal yang serupa. Pemilih pemula adalah mereka yang belum pernah menggunakan hak suaranya di pemilu, termasuk juga purnawirawan TNI dan Polri yang baru punya hak suara setelah pensiun.

Khoirunnisa mengatakan pemilih pemula dan suara anak muda memiliki pengaruh penting dalam pemilu 2024 mendatang. Pasalnya, KPU juga telah merinci jumlah DPT berdasarkan usia pada tahun 2024 nanti. Pemilih dengan usia 17 hingga 30 tahun sebanyak 63.953.031 orang atau 31,23 persen, sementara untuk pemilih usia 31 hingga 40 tahun sebanyak 42.398.719 orang atau 20.70 persen. Maka suara mereka sudah hampir 52 persen jika digabungkan.
Kemudian pemilih pemula yang berusia di bawah 17 tahun karena sudah menikah 0,003 persen atau 6.697 pemilih.

Sementara pemilih dengan usia 40 tahun ke atas berjumlah 98.448.775 orang atau 48,07 persen. “jadi siapapun yang akan menang, atau kalau mau memilih pemimpin yang membawa perubahan yang baru, ya mereka harus bisa meraih suara teman-teman muda karena jumlahnya yang signifikan”, kata dia.